Mohon tunggu...
Hayati Alvia
Hayati Alvia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan salah satu mahasiswi di Universitas Lancang Kuning

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

OPINI : Menurunnya Minat Baca di Perpustakaan Bagi Kalangan Gen-Z. Salah Siapakah?

25 Januari 2025   17:56 Diperbarui: 29 Januari 2025   10:38 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Kalangan Gen Z membaca buku di Perpustakaan Sekolah adalah suatu hal yang sangat membosankan dan dianggap kuno. Mereka cenderung lebih menyukai dan terbiasa dengan hal-hal yang berbau teknologi dan sesuatu yang cepat seperti konten singkat, visual dan instan. 

Bagaimana tidak. Segala informasi bisa diakses dengan mudahnya. Bahkan ketika mereka penat dari rutinitas dan kegiatan mereka, hal yang mereka lakukan sepulang sekolah mereka akan memilih menghabiskan waktu untuk bermain game, atau berselancar diberbagai platform sosial media untuk meningkatkan kembali mood mereka. 

Hanya sebagian kecil dari mereka yang suka membaca meski hanya bacaan yang ringan seperti Novel Umumnya. 

Hal ini bisa terjadi karena zaman yang sudah sangat modern dan serba digital sehingga menyebabkan siswa-siswi enggan untuk datang berkunjung. 

Kesibukan dan tekanan pelajaran juga membuat waktu luang mereka untuk membaca menjadi lebih terbatas.

Menurut data UNESCO menyebutkan, masyarakat Indonesia yang masih punya minat membaca hanya 0,0001 %. itu berarti dari 1000 orang hanya 1 orang yang rajin membaca.  Sangat berbeda sekali dengan generasi sebelumnya dimana mereka benar-benar memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk belajar dan menggali informasi. 

Lalu siapa yang pantas untuk disalahkan dengan fenomena yang terjadi saat ini? 

Siapa yang mengambil peranan penting untuk menumbuhkan kembali kebiasaan membaca yang sudah hampir punah ini? 

TIDAK ADA.

TIDAK SATUPUN YG BISA DISALAHKAN.. 

Daripada kita sibuk mencari cari siapa yang harus disalahkan dan rasanya memang tidak ada satupun yang pantas untuk disalahkan lebih baik kita saling bekerjasama untuk menemukan solusinya. Sebelum itu kita harus mencari lebih dulu akar dari permasalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun