"Tenanglah, Juwita. Aku akan terus bersamamu kapan pun itu. Meski Bapak memintaku untuk menetap di sini guna meneruskan tradisi, meski bibimu menolakku untuk menjagamu, dan meski aku harus mengusir para penambang pasir laut itu agar tangkapan ikanku bisa memberi kehidupan yang layak untukmu, aku akan terus bersamamu."
"Dan meski separuh pipiku dirusak air keras oleh bapakku sendiri?"(*)
Ujungbatu, 20 Agustus 2022 (direvisi pada 18 Desember 2022)
Hassanah, seorang perempuan biasa yang punya mimpi-mimpi biasa dan berharap dapat mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H