Ya wajar, karena taruhannya adalah nama besar Polri, makanya Kapolri melibatkan satuan kerja internal Polri dan eksternal, tim juga melibatkan Provost dan Pengamanan Internal (Paminal) Polri, serta Kompolnas dan Komnas HAM.
Padahal sebenarnya tidak perlu juga tim sekuat itu untuk menemukan jejak masalahnya. Tapi mungkin yang sedikit susah karena kebetulan terjadi pada pihak kepolisian dan kejadiannya - locus delicti - di rumah seorang perwira tinggi (Pati) Polri, Irjen Polisi Ferdy Sambo, maka Kapolri ekstra hati-hati.
Tim khusus tersebut harus segera bekerja dan tuntaskan masalahnya, sampaikan pada publik secara transparan dan jangan berliku-liku, hal ini penting demi reputasi Polri ke depan, ingat masyarakat sudah cerdas. Setop berita simpang siur serta percayakan pada Tim Gabungan untuk bekerja tuntas.
Polri harus bertindak tegas dan profesional dalam menangani insiden yang menewaskan Brigadir "J" di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, yang juga kemungkinan menjadi saksi kunci bersama istrinya.
Insiden polisi tembak polisi menjadi taruhan kredibilitas Polri, bila Kapolri salah mengambil langkah sangat rawan, rakyat semakin tidak percaya pada institusi pengayom dan penjaga kamtibmas di Republik Indonesia.
Kami sangat yakin, Polri bisa dan mampu serta akan terbuka pada publik, apalagi Presiden Jokowi juga ikut perhatian dalam insiden ini. Lebih baik pecah satu telur, daripada pecah semuanya. Itu menjadi catatan dan pesan kami pada Kapolri dan seluruh jajaran Tim Khusus Investigasi.
Jakarta, 18 Juli 2022