Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Autopsi, Kunci Utama Insiden Polisi Tembak Polisi

18 Juli 2022   13:14 Diperbarui: 25 Juli 2022   11:29 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Autopsi. Sumber: Kompas

Ya wajar, karena taruhannya adalah nama besar Polri, makanya Kapolri melibatkan satuan kerja internal Polri dan eksternal, tim juga melibatkan Provost dan Pengamanan Internal (Paminal) Polri, serta Kompolnas dan Komnas HAM.

Padahal sebenarnya tidak perlu juga tim sekuat itu untuk menemukan jejak masalahnya. Tapi mungkin yang sedikit susah karena kebetulan terjadi pada pihak kepolisian dan kejadiannya - locus delicti - di rumah seorang perwira tinggi (Pati) Polri, Irjen Polisi Ferdy Sambo, maka Kapolri ekstra hati-hati.

Tim khusus tersebut harus segera bekerja dan tuntaskan masalahnya, sampaikan pada publik secara transparan dan jangan berliku-liku, hal ini penting demi reputasi Polri ke depan, ingat masyarakat sudah cerdas. Setop berita simpang siur serta percayakan pada Tim Gabungan untuk bekerja tuntas.

Polri harus bertindak tegas dan profesional dalam menangani insiden yang menewaskan Brigadir "J" di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, yang juga kemungkinan menjadi saksi kunci bersama istrinya.

Insiden polisi tembak polisi menjadi taruhan kredibilitas Polri, bila Kapolri salah mengambil langkah sangat rawan, rakyat semakin tidak percaya pada institusi pengayom dan penjaga kamtibmas di Republik Indonesia.

Kami sangat yakin, Polri bisa dan mampu serta akan terbuka pada publik, apalagi Presiden Jokowi juga ikut perhatian dalam insiden ini. Lebih baik pecah satu telur, daripada pecah semuanya. Itu menjadi catatan dan pesan kami pada Kapolri dan seluruh jajaran Tim Khusus Investigasi.

Jakarta, 18 Juli 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun