Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aneh Menolak Bonus Tuhan Melalui Covid-19

25 Mei 2020   07:07 Diperbarui: 25 Mei 2020   09:06 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan inginkan sebuah hati yang rela untuk memikirkan keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain, bukan selalu memikirkan kebaikan bagi diri sendiri. Jika kita mencintai Tuhan maka yang akan selalu muncul dalam diri kita adalah rasa tanggung jawab dan bukan mencari hak kita.

Apalagi protokol nasional Covid-19 dengan atur jarak aman, bukan hanya aturan satu desa atau satu kabupaten/kota. Bukan pula hanya di Indonesia, tapi hampir seluruh dunia. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi atau Masjid Istiqlal di Jakarta saja sebagai masjid rujukan Islam nasional dan internasional, juga tidak melaksanakan shalat berjamaah.

Hal ini perlu sama dipahami agar jangan keliru mengoreksi secara membagi buta yang ahirnya menimbulkan permasalahan baru. Memang manusia milenial sedikit aneh atau manusia tradisional yang ada di zaman milenial atau pula jangan sampai ada manusia milenial yang punya pemikiran konvensional... Entahlah.!!!

Kenapa.???

Mungkin tidak sadar dalam kehidupan sosial, ekonomi dan kemasyarakatan, selalu kita mengejar dan minta dispensasi, bonus, salery, konpensasi, potongan harga bila perlu minta kebijakan atau apalah namanya. Bila perlu minta gratis (memaksa minta TeHaEr) pada manusia, pedagang atau pada pemerintah dan lainnya.

Ingat bahwa, bukan cuma pemerintah punya kebijakan atau hanya pedagang yang memberi diskon potongan harga. Termasuk bukan pula hanya perusahaan yang memberi THR. Tapi pemilik dari bumi beserta isinya yaitu Tuhan Ymk juga memberi diskon atau dispensasi dan bahkan lebih besar dari segalanya, yang tidak bisa dihitung begitu banyak nikmat-Nya.

Bonus apa ???

Ya... salah satunya seperti bonus tidak perlu shalat berjamaah di masjid, tapi diganti dengan shalat berjamaah dengan keluarga di rumah saja. Bukankah itu merupakan bonus besar dari Tuhan Ymk, tertolak oleh kita yang tidak memahami masalah. Bisa jadi dengan shalat berjamaah atau sendiri di rumah, amalannya akan lebih besar daripada berjamaah di masjid.

Sama seperti adanya dispensasi tidak perlu shalat berjamaah tarawih dan shalat Jumat atau itiqaf dan lainnya. Semua itu merupakan bonus dari Tuhan Ymk yang disepelekan atau kita tolak mentah-mentah dengan ngotot ingin shalat berjamaah di masjid.

Bukankah sama dispensasi atau bonus bila kita lagi bergerak dalam perjalanan jauh atau musafir, bisa kita membatalkan puasa dengan mengganti di lain waktu ? Itu semua bonus yang tidak pernah disadari, begitu pemurahnya Tuhan menghargai sebuah perjalanan atau usaha hamban-Nya.

Termasuk Tuhan memberikan bonus atau hadiah bila dalam perjalanan jauh, bisa shalat Jamak atau Qashar. Melakukan shalat dengan meringkas/mengurangi jumlah rakaat shalat yang bersangkutan. Shalat Jamak dan Qashar merupakan keringanan yang diberikan oleh Allah Swt. kepada yang sedang melakukan perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun