Maka melalui musibah Corona ini, marilah kita menyadari dan melakukan perubahan terhadap diri. Bahwa bila memiliki dana atau kekuasaan, lebih afdol berikanlah kesempatan pada orang lain. Bantulah orang disekitar Anda untuk melaksanakan ibadah haji.Â
Bila perlu kelebihan uangnya disedekahkan saja atau berikan kepada orang tua, keluarga atau sahabat atau anak buahnya di kantor untuk dipergunakan melaksakan ibadah haji atau umrah. Amalannya lebih tinggi daripada pergi haji berkali-kali ke Tanah Suci.
Baca Juga:Â Ketua PBNU Apresiasi Kebijakan Penghentian Sementara Ibadah Haji dan Umrah, Berikut Alasannya
"(Yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa, ada pahala yang besar." (Al-Quran: Suruh Ali Imran ayat 172)
Restorasi Hidup Kehidupan
Ramadan dan Corona sama saja tujuannya adalah kembali merestorasi atau merehabilitasi sikap dan sifat manusia secara keseluruhan, yang dinilai bermasalah oleh Tuhan Ymk. Hanya saja Corona bersifat umum atau globalisasi, sementara Ramadan untuk merestorasi umat muslim.
Kami harapkan kepada pemerintah dan pemda, janganlah terlalu menampakkan keangkeran situasi menyikapi pandemi Covid-19. Fokus pencegahan pada jaga jarak untuk cegah penyebarannya. Boleh tapi jangan berlebihan dan lebih khusus janganlah di korupsi uang perbantuan terdampak pandemi Covid-19. Â
Wahai kawanku setoplah dulu korupsi, rakyat dan bumi sangat sedih dan menangis merontah karena ulah para birokrasi yang tidak malu lagi berhenti melakukan penyalahgunaan jabatan, wewenang atau kekuasaannya.
Mari kita bersama memperbaiki diri dan keluarga, berilah makan pada keluarga dari rezeki yang halal. Sikapi dan hayati makna pandemi Covid-19 ini dengan baik dari sisi kemanuasiaan maupun pada sisi atau sikap kita dalam beragama atau berketuhanan.
Termasuk kerukunan umat beragama agar senantiasa dipelihara dengan baik. Hubungan antar negara dijaga sebaik mungkin. Tidak ada kehidupan tanpa perbedaan, jadikan perbedaan sebagai motivasi atau dorongan dalam pembangunan diri dan bangsa.
Jangan karena Corona, hubungan kemanusian tercabik-cabik. Tapi justru karena adanya Corona diharapkan manusia memahami kekeliruannya. Bukan malah menambah kekeliruan atau ketidakwarasan dalam hidup kehidupan.