Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menteri Pertanian dan Menteri LHK Harus Sinergi dalam Pemenuhan Subsidi Pupuk Organik

23 Februari 2020   21:59 Diperbarui: 24 Februari 2020   09:33 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penulis sebagai Narasumber di DPD-RI Komite II pada RDPU RUU atas Revisi UU. No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, Gedung DPD-RI Nusantara V Senayan Jakarta (22/1/20). Sumber: DPD-RI.

Nah faktanya, kapan pernah Menteri Pertanian dan Menteri LHK duduk bersama bahas pemenuhan subsidi pupuk organik atau pengembangan pertanian organik bebas sampah?

Terjadi gesekan tentunya terhadap kepentingan internal KLHK, Kementan, Kementerian BUMN dan PT. Pupuk Indonesia sebagai pelaksana subsidi pupuk kimia dan pupuk organik. Akankah juga terjadi gesekan terhadap Partai NasDem?

Bagaimana Syahrul Yasin Limpo? 

Semoga Mentan Syahrul Yasin Limpo mampu menembus Partai NasDem dan keperkasaan mafia pangan dan pupuk serta mafia sampah yang banyak bergentayangan menguras dana dan keringat rakyat Indonesia dari sektor pertanian dan persampahan. 

Baca Juga:
Apa PR Besar Presiden Jokowi dalam Bidang Pertanian?
Misteri dan Dilema Subsidi Pupuk Organik
PR Besar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Sampah sebagai Pendukung Utama Pertanian Organik Indonesia

Secara umum pula telah disampaikan pada Jokowi baik langsung maupun melalui Tim Nawacita Institut termasuk lintas kementerian atau lembaga (K/L) agar pemerintah lebih serius dan berhati-hati dalam bekerja pada kondisi pertanian Indonesia berada di simpang jalan antara pertanian konvensional dan pertanian organik. 

Termasuk kaitan sampah dan pertanian organik. Kedua bidang ini harus berbarengan solusinya.

Hal yang paling krusial yang belum dikerjakan dengan serius oleh mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan lebih kepada pemerintahan Jokowi adalah mempersiapkan Indonesia melaksakan pertanian organik. 

Kementerian Pertanian juga setengah hati sikapi pupuk organik, termasuk KLHK juga setengah hati hadapi sampah organik. KLHK hanya habiskan waktu dan dana hanya urus sampah plastik. 

Tinggalkan Pertanian Konvensional
Pertanian konvensional yang mengandalkan pupuk kimia harus segera ditinggalkan dan bertransformasi ke pertanian organik. Hanya karena pertanian organik masyarakat tani dan kebun bisa sejahtera dan mandiri. Tidak berada pada ketergantungan yang berlebihan.

Bila Mentan Syahrul Yasin Limpo tidak fokus pada ranah pengembangan pertanian organik ini, maka bisa dipastikan bahwa Partai NasDem yang merekomendasi Syahrul Yasin Limpo jadi menteri akan gagal. Karena bidang infrastruktur lainnya hampir semuanya sudah dikerjakan Amran Sulaiman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun