Ternyata sumber air kehidupan yang ditemukan pangeran ke tiga telah ditukar secara diam-diam oleh kedua kakaknya dalam perjalanan pulang ke istana. Pengawal istana tidak tega membunuh pangeran ke tiga, karena tahu bahwa pangeran ke tiga tidak bersalah. Maka pengawal istana itu melepaskannya.
Raja minum sumber air kehidupan yang dipersembahkan pangeran pertama dan kedua, setelah itu penyakit raja pun sembuh dengan cepat. Tepat di saat itu, orang-orang dari negeri seberang yang pernah diselamatkan pangeran ke tiga datang ke istana sambil membawa hadiah untuk mengucapkan terimakasih, mereka kagum akan kebaikan dan keberanian pangeran ke tiga.
Akhirnya raja baru tahu telah keliru menyalahkan pangeran ketiga, ia sangat berharap mudah-mudahan pangeran ke tiga masih hidup.
Setahun kemudian, putri menanti kedatangas pangeran ke tiga di puri. Pangeran ke tiga begitu ingin bertemu dengan putri, ia menunggangi kudanya dan laksana terbang berlari menemui puteri, dan saking gembiranya puteri berkata, "Pangeran ketiga, akhirnya kau datang. Aku ingin memberitahu sebuah kabar gembira, ayahandamu telah mengampunimu!"
Kemudian sang pangeran dan putri melangsungkan pernikahan dan sejak itu hidup bahagia selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H