Mohon tunggu...
Haryono
Haryono Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Strategy - PT Babada Wasaka Indonesia dan Bertravel Media

Suka jalan-jalan, menikmati kuliner, suka dengan suasana alam dan tata kota. Bekerja sebagai digital strategy di Pekanbaru, Riau. Kerja part time sebagai owner agency digital marketing yang membantu UMKM dan korporasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Untuk Kemenhub, Solusi Kemacetan adalah Ruas Jalan Berbayar ERP ala Singapura

31 Januari 2025   15:50 Diperbarui: 31 Januari 2025   15:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Berbayar atau ERP  (Sumber: Mediajakarta.com)

Program jalan berbayar ini akan jadi pembuktian siapa yang kaya sesungguhnya. Jika dia punya mobil, masih protes dan teriak-teriak dengan kebijakan ini, maka sesungguhnya dia bukan orang yang kaya. Kalau tidak sanggup silahkan naik transportasi umum saja.

Kartu JakLinko (Sumber: Voi.com/Instagram @jaklingkoindonesia )
Kartu JakLinko (Sumber: Voi.com/Instagram @jaklingkoindonesia )

Transportasi Terintegrasi untuk Solusi Jangka Panjang

Selain jalan berbayar, Indonesia juga perlu menerapkan sistem transportasi terintegrasi. Contohnya, seperti sistem EZ-Link Card di Singapura. Kartu ini bisa digunakan untuk membayar semua moda transportasi, mulai dari bus, MRT, hingga taksi.

Di Indonesia, kita sudah memiliki Kartu JakLingko di Jakarta. Namun, sistem ini perlu diperluas ke kota-kota lain seperti Surabaya, Medan, Makassar, dan Semarang. Dengan satu kartu untuk semua kota, masyarakat akan lebih mudah menggunakan transportasi umum, dan pemerintah bisa mengelola dana transportasi dengan lebih efisien.

Tidak perlu membuat sistem yang baru, sistem yang ada kita duplikasi saja dan diterapkan dibanyak kota. Jika membuat sistem yang baru dan berbeda antar masing-masing kota nantinya malah menyulitkan. Sebagai contoh dalam area jabodetabek, ada model lain selain Jaklingko, nanti malah ribet.

Orang yang sama dengan kartu yang sama bisa digunakan di banyak kota misalnya Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk wisatawan juga demikian, tidak beli membeli banyak jenis kartu untuk transportasi. Cukup satu kartu untuk semua dengan sistem saldo top-up.

Jika suatu saat saya berkunjung ke Jakarta kartunya bisa digunakan, jika berkunjung ke kota lain misalnya Bandung, Semarang dan Jogja kartu yang sama juga bisa digunakan. Ini tentunya akan lebih baik.

Edukasi dan Peran Pemerintah

Selain infrastruktur dan teknologi, edukasi juga penting. Masyarakat perlu diedukasi tentang pentingnya menggunakan transportasi umum dan dampak positifnya bagi lingkungan. Program edukasi bisa dilakukan di sekolah, kampus, atau instansi pemerintah.

Pemerintah juga harus memberi contoh. Misalnya, dengan mewajibkan para pejabat dan PNS untuk menggunakan transportasi umum saat bekerja. Jika pemimpin bisa memberi contoh, masyarakat pasti akan mengikuti.

Studi Kasus di Singapura

Singapura adalah contoh nyata bagaimana sistem jalan berbayar dan transportasi terintegrasi bisa berhasil. Meskipun Singapura adalah negara maju, jumlah kendaraan pribadi di sana tidak sebanyak di Indonesia. Ini karena biaya kepemilikan kendaraan sangat tinggi, termasuk biaya jalan berbayar.

Selain itu, sistem transportasi umum di Singapura sangat nyaman dan terintegrasi. Masyarakat tidak perlu repot menggunakan kendaraan pribadi karena semua tujuan bisa dicapai dengan mudah menggunakan bus atau MRT.

Mengatasi Kontroversi Jalan Berbayar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun