Mohon tunggu...
Harum Bahiya
Harum Bahiya Mohon Tunggu... Novelis - pelajar SMA

hai.. aku Hiyaa, remaja yang baru mengenal gimana sih kehidupan di SMA. dari masih duduk di bangku SMP, aku sudah mulai tertarik dengan dunia fiksi terutama novel. dari situlah aku mulai belajar buat cerita cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tunggu. Ayo Pergi

17 Maret 2024   23:35 Diperbarui: 18 Maret 2024   04:44 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senja telah tenggelam berganti dengan rembulan yang berada di atas langit biru malam. Udara dinginnya menembus pakaianku, menusuk tubuhku hingga ke tulang.

Padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, tapi jalanan kota masih saja ramai dengan orang orang juga kendaraan.

Kakiku mengayuh sepeda dengan cepat menuju rumah. Sial kenapa aku harus tertidur saat di Perpustakaan kota, tadi. Addam pun tidak membangunkanku, bahkan saat dia memiliki niat beranjak pergi dari tempat itu.

Sekarang jantungkku berdegup kencang, pikiranku berkelana menebak nebak alur yang akan terjadi saat aku sudah berada dirumah nanti.

——————

Sepeda yang ku pakai tadi, sudah kuletakkan di samping pagar. Aku membuka pintu rumahnya, disambut dengan atmosfer yang sunyi.

"Lho? Tidak ada ibu?" Gumamku heran melihat lihat sekitar. Padahal biasanya kalau aku pulang telat seperti ini, sudah bisa kupastikan ibu sudah duduk disofa seraya menunggu aku muncul dari balik pintu

Jantungku berhenti sepersekian detik saat satu panggilan masuk di hadphone ku, mengeluarkan suara dering yang lumayan kencang di situasi sepi seperti ini. Tertera kalimat yang bertuliskan "Aqila" di layarnya.

"Halo Aqil, ada apa?" Ucapku memulai perbincangan.

"Mas, mas Raka ada di rumah kan? Aqila kesana ya mas"

"Loh, jam segini? tiba tiba banget? memang ayah kemana qil?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun