Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencecap Rasa Lain dari Kopi Liong Bulan

18 April 2018   22:40 Diperbarui: 19 April 2018   20:41 3696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Liong Bulan (dok. pribadi)

Baca: Akhir Sketsa Berhentinya Kopi Liong Bulan yang Fiktif itu

Agung membuka alat itu. Ampasnya sedikit kering yang tersaring kertas. Ia membuang ampasnya, saya memerhatikan warna Kopi Liong Bulan di gelas, warnanya lebih hitam pekat. Kemudian saya membuat hipotesa sendiri dalam pikiran: jika warna semakin hitam maka akan lebih terasa juice. Saya ambil sendok dan mencecap kopi tersebut.

Sial! Baru kali ini saya tahu ada rasa gelap! Melebihi pahit. Mungkin ini rasa kopi yang sebenarnya. Saya secara reflek meludah. Rasa kopi itu tertinggal lama di tenggorokan. Agung memberi saya air mineral, tapi tetap saja masih terasa pahitnya. Jika dianalogikan: seperti kopi tubruk, sudah ditinggal saat sayang-sayangnya, dia selingkuh dan masih saja mengundang hadir pada pernikahannya.

***

Tiga kopi itu disejajarkan. Sesaat ingin mencoba, tiba-tiba datang Babang Gojek. Maklum, di rumahnya Agung juga membuka warung makan yang bisa dipesan lewat aplikasi itu. Agung masuk dan entah apa yang ia lakukan di sana.

"Mau nyoba, Mang?" tanya saya kepada Babang Gojek, tentu itu sebuah tawaran. "Suka ngopi juga, kan?"

"Waduh, ada apaan nih?"

"Lagi iseng aja bikin kopi. Hayuk atuh dicoba, Mang,"

"Kalau saya sih suka kopi yang rasanya strong, maklum punya darah rendah," katanya dengan penuh bangga.

"Iyeeeeee, Maaaang,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun