Mohon tunggu...
Harry Wijaya
Harry Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Asal Depok, Jawa Barat.

Deep thinker. Saya suka menulis esai, cerpen, puisi, dan novel. Bacaan kesukaan saya sejarah, filsafat, juga novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Alifah dan Cadarnya

25 Agustus 2019   17:53 Diperbarui: 25 Agustus 2019   17:56 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Mereka sampai di kampus Kamila, kampus itu lumayan luas. Banyak gedung-gedung dimana-mana, bukan gedung yang tinggi hanya bangunan gedung biasa. Di sekitar nya hanya ada jalanan yang kecil dan tak terlalu besar. Disana mereka menemui salah satu teman Kamila untuk mengambil sesuatu. Alifah pun menunggu tak jauh dari mereka sambil melihat notifikasi di handphone nya.

"Itu teman mu Kamila?" Tanya salah satu orang di dekatnya.

"Iya."

"Dia gak kuliah disini kan?"

"Oh, enggak kok."

"Iya, soalnya aku gak pernah lihat dia disini."

  Tak lama setelah Kamila menyelesaikan urusannya, mereka pergi menuju perpustakaan seperti yang di rencanakan sebelumnya. Namun, disini saya akan memulai sebuah konflik yang saya harap tidak monoton.

  Pembaca, saya mengira bahwa selama ini kalian membaca kisah ini dengan monoton. Aku berusaha membuat cerita ini menarik, dan ini bagian saya memulai konflik. Aku berharap kalian sudah membaca sampai sini dan tidak berhenti di bagian sebelumnya. Sehingga kalian bisa tahu, apa maksud ku membuat kisah ini.

  Ayu adalah seorang yang sangat cakap dan suka berbicara. Dia pandai berbicara, saya akui itu. Saat dia dan teman-temannya berbicara dia lah yang paling lantang. Wajar dia memiliki teman banyak dan selalu bergerombol seperti Squad dalam permainan bola voli. Kalau di ibaratkan saat zaman perang, dia bisa diandalkan untuk urusan diplomasi. Saat ini dia berada di perpustakaan kampus Pakuan di waktu yang sama saat Alifah dan Kamila mencari buku zaman Mataram tersebut.

"Wih, liat itu. Cewek Arab masuk." Ucapnya sambil memandang Alifah yang baru masuk bersama Kamila.

"Ku kira cewek Jepang. Pake pakaian ninja soalnya." Ucap yang lainnya sambil cekikikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun