Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membedah Kitab Kejadian

10 Agustus 2024   16:11 Diperbarui: 10 Agustus 2024   16:13 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Allah yang kita percayai sudah ada sebelum bumi ini tercipta, sebagaimana kita akui bahwa Dia adalah Alpha dan Omega yang tak bermula dan berakhir, Dia kekal selamalamanya. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya Dialah Allah yang kekal.  Pengertian tentang Allah yang tidak bermula dan yang sudah ada dari sejak semula sebelum ada langit bumi dan segala isinya sama dengan apa yang disampaikan oleh Yohanes dalam Kitab Perjanjian Baru (Yoh.1, 1) Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Allah itu sudah ada dari sejak semula, yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan tak terpisahkan.


Melalui penciptaan Allah akan dunia dan segala isinya ini adalah merupakan permulaan waktu dari segalagalanya. Hal ini hanya imanlah yang dapat mengerti awal dari segala penciptaan Allah. Tidak sanggup otak dan pikiran kita untuk mengartikan penciptaan Alah akan dunia ini. Sebab hanya Allahlah yang tahu akan segala rencana dan rancangannya akan penciptaan langit dan bumi dan segala isinya.

Sebagai orang percaya kepada Allah kita harus mengakui bahwa Allah yang menciptakan manusia, bukan seperti pendapat Darwin bahwa manusia berevolusi. Allah menciptakan manusia berbeda dari ciptaan yang lainnya, yaitu manusia memiliki akal budi, manusia diciptakan segambar dengan Allah dengan tujuan menjadikan manusia sebagai mitra kerja Allah untuk merawat segala ciptaan Allah yang lain. Yang menciptakan langit bumi dan segala isinya adalah Allah Tritunggal yang tidak bermula dan berakhir ( Alpha dan Omega), hendaklah manusia tunduk kepada tuhan Allah.

Dari dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kitab Kejadian masih sangat relevan bagi kehidupan manusia di era milenial ini. Karena pesan dalam kitab Kejadian ini tidak akan dapat disanggah dan dibantah oleh argument apapun juga. Yang tegas lagi bahwa Kitab Kejadian ini tidak akan lapuk dalam kehidupan manusia dari dulu hingga sekarang. SPOUDE Tuhan Yesus Memberkati. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun