Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Turbulensi Ekonomi Melahirkan Inovasi

4 Februari 2024   17:59 Diperbarui: 5 Februari 2024   07:41 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turbulensi menghasilkan inovasi (Sumber Ilustrasi: KOMPAS/HERYUNANTO)

Apakah dengan selesainya persoalan ekonomi yang terjadi saat ini maka stabilitas ekonomi akan abadi dalam waktu ke depan? Belum tentu. 

Sejarah membuktikan bahwa turbulensi ekonomi kerapkali datang tanpa diduga dan diperhitungkan sebelumnya. Contohnya, dampak pandemi Covid-19, siapa yang pernah menyangka datangnya kejadian tersebut?

Untuk saat ini, memang berbagai persoalan relatif terpetakan dengan baik. Sepertihalnya, konflik bersenjata beberapa negara yang belum berakhir sudah mulai diukur dampak lanjutannya. Atau, keengenan bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga acuannya telah dibaca oleh pasar. Di Indonesia, antisipasi risiko instabilitas ekonomi karena tahun politik juga sudah dipersiapkan.  

Namun, kondisi-kondisi tersebut semestinya tidak membuat dunia terlena. Kesiapan menghadapi kejadian tidak terduga harus selalu ada.

Wujud kesiapan di Indonesia dapat berupa penguatan daya tahan ekonomi seperti peningkatan pendapatan negara. Tak ketinggalan pula, menjaga kekokohan sektor keuangan yang merupakan jantung perekonomian bangsa. Dan tentunya, keterbukaan terhadap terobosan-terobosan kebijakan yang bertujuan mengoptimalkan potensi ekonomi bangsa, diantaranya keberlanjutan hilirisasi serta percepatan perluasan ekosistem ekonomi digital.        

Mengenai ujian ekonomi yang tak berkesudahan, ya mungkin itulah cara Tuhan mengajak manusia untuk senantiasa berpikir, belajar, dan bertindak, agar selalu maju ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun