Mohon tunggu...
Muhammad Haris Al Fadli
Muhammad Haris Al Fadli Mohon Tunggu... Editor - salam Literasi

S1 UIN Sumatra utara Fakultas Dakwah dan komunikasi Manajemen Dakwah S2 PTIQ Jakarta Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dukungan Teknologi Dalam Pengembangan Kurikulum

7 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:53 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

5. Pengembangan Kurikulum

Pengertian Sebelum membahas tentang kurikulum Pembelajaran, madrasah dan sekolah, terlebih dahulu perlu dipahami bahwa sebenarnya yang dimaksud pengembangan disini ialah menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, Dimana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus dilakukan (dikembangkan).[3] Selanjutnya dalam konteks Pendidikan kurikulum berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik/guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai.[4] Kurikulum juga diartikan sebagai program Pendidikan yang disediakan oleh Lembaga Pendidikan (sekolah) bagi siswa.[5] 

Berdasarkan program Pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan tujuan Pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, tata usaha, dsb. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan kurikulum yang luas dan spesifik.[6] Artinya adanya perencanaan kesempatan-kesempatan belajar dengan tujuan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga telah terjadi perubahan pada diri siswa. Sedangkan maksud dari kesempatan belajar (learning opportunity) diatas adalah hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa, guru, bahan peralatan dan lingkungan belajar yang diinginkan. 

6. Komponen Pengembangan Kurikulum

Beberapa ahli Pendidikan mengemukakan bahwa dalam rangka pengembangan kurikulum perlu diperhatikan beberapa komponen yang menurut Nasution, diantaranya adalah:1) tujuan, 2) bahan pelajaran, 3) proses belajar mengajar, 4) Penilaian.[7] Sedangkan menurut Hamalik, pengembangan kurikulum yang dilakukan mencakup: 1) tujuan, 2) materi kurikulum, 3) metode kurikulum, 4) organisasi kurikulum, dan 5) evaluasi kurikulum.[8] Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa pengembangan kurikulum dapat dilakukan berdasarkan komponen tersebut. Ada yang dikembangkan dari sisi tujuan dan materinya, tetapi ada yang hanya dari segi metodenya saja, atau organisasi dan evaluasinya saja. Namun, bagi kepentingan suatu bangsa atau Lembaga Pendidikan kadang-kadang pengembangannya meliputi semua komponen. 

Apabila pengembangan kurikulum yang dilakukan meliputi semua komponen, maka boleh jadi akan melahirkan satu kurikulum baru atau kurikulum yang lebih sempurna atau baik. Akan tetapi manakala pengembangan itu bersifat penyempurna atau untuk melengkapi kekurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum melalui interelasi adalah merupakan pengembangan kurikulum dari segi komponen materi antara mata pelajaran, pengembangan ini bisa juga akan menghasilkan metode atau proses belajar mengajar yang baru, semua ini baru dapat diketahui manakala Upaya pengembangan tersebut sudah dapat dilakukan dan di implementasikan. 

Prinsip

Menurut pendapat Oemar Hamalik, pengembangan kurikulum berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

Prinsip berorientasi pada tujuan, Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan Pendidikan nasional.

Prinsi prelevansi (kesesuaian), Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan system penyampaian harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, Tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Prinsip efisiensi dan efektivitas, Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisiensi dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Demikian juga keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan dan sumber keterbacaan, harus digunakan secara tepat guna oleh siswa dalam rangka pembelajaran, demi untuk meningkatkan efektifitas atau keberhasilan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun