Namun di tengah ketidakpastian usaha dan pendapatan kami, tentu saja menjadikan alasan utama, untuk -sementara- menolak hutang dulu deh.
Sebagai seorang guru swasta, yang jua terdampak, dan harus stay-safe di rumah. Syukurlah ada beragam cara yang saya lakukan  mensiasatin hal itu.
Menunggu uluran bantuan Pemerintah juga sangat naif bagi saya. Karena melihat banyak sekali orang yang sangat membutuhkan jua bantuan itu.
Terlebih saya percaya, dana -apalagi bantuan itu- tidaklah akan pernah cukup menjangkau semua lapisan masyarakat! Terlebih lapisan menengah seperti saya.
Nah kemudian inspirasi berdagang kecil-kecilan itu muncul dan telah menjadikan inspirasi baru yang saya lewati beberapa pekan di masa Pandemik ini.
By the way, saya berjualan es buah dan aneka makanan sederhana yang saya buat sendiri dan saya kepul dari orang lain di depan rumah.
"Sebagai mahluk beragama, dalam keyakinan yang saya anut, yaitu Islam dan sebagimana disebutkan di dalam kitab suci Al-Quran, Tuhan akan menguji setiap manusia. Namun di dalam kesulitan pasti ada kemudahan" Sri Mulyani, Acara Rosi, (14/5)
Namun ya tentu, itu semua, melewati banyak perenungan untuk mengakali penjualannya agar tidak terlihat itu-itu bin terpaksa! Mau tahu cara sederhana itu?
Pertimbangan pertama, Saya mencoba mengerti betul perubahan perilaku di masa Pandemi ini ya, dimana tentu kita semua bakal mengerti jika, kebutuhan pokok kita saat ini adalah, makanan dan juga berkaitan Kesehatan.
Oleh sebab itu saya memilih berjualan makanan seperti kue-kue sederhana dan makanan bungkus yang 'enak dan murah' bakal menjadi magnet penjualan.