Â
Mengagumi Kain Ulap Doyo
Saat kami tiba di Kampung Tanjung Isuy, kami disambut oleh suasana yang begitu hangat, senyum orang-orang sekitar dan sapaan mereka menyambut kami dengan gembira. Masyarakat di sini mungkin sudah diberikan arahan oleh pemerintah setempat untuk selalu bersikap ramah, terutama pada tamu.
Kami singgah di salah satu rumah yang menjajakkan aneka kerajinan asli suku Dayak Benuaq. Menurut Bang Sagala, masyarakat di perkampungan ini begitu piawai dalam membuat kerajinan dari serat, kayu dan manik-manik. Salah satu kerajinan terkenal adalah kain ulap doyo.
Keahlian membuat kain ulap doyo merupakan salah satu warisan budaya tak benda milik Suku Dayak Benuaq yang bernilai tinggi. Dinamakan ulap doyo karena kain ini berasal dari sejenis tumbuhan pandan yang oleh masyarakat Dayak Benuaq disebut dengan tanaman Doyo (Curliglia latifolia).
Proses pembuatannya amat rumit. Pertama daun doyo dikumpulkan kemudian dikeringkan, setelah itu daun ditempa halus untuk mendapatkan bentuk yang pipih. Serat daun kemudian dikeluarkan satu persatu dari struktur daun untuk menghasilkan benang yang halus, bertekstur unik namun tetap kuat.
Benang-benang yang sudah terlepas dari struktur daun ini kemudian diberi warna dengan pewarna alami yang diekstrak dari bahan-bahan hasil hutan. Warna merah berasal dari buah glinggam, kayu oter, dan buah londo. Warna lain seperti coklat, biru serta hijau didapat secara alami dari tanaman-tanaman lain yang tersedia di hutan sekitar danau Jempang.
Serat-serat halus ini kemudian ditenun dengan menggunakan mesin tenun tradisional. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menghasilkan kain ulap doyo, tergantung ukuran, kerumitan motif dan penggunaan benang. Motif ulap doyo kebanyakan menggambarkan hiasan manusia, flora dan fauna serta beberapa ulap doyo menggambarkan ornamen naga dalam kain hasil tenunnya.
Menurut salah satu kawan Bang Sagala, kini tak banyak yang menguasai teknik pembuatan ulap doyo, diantara ahli yang masih membuat hingga sekarang sebagian besar sudah berusia senja. Sebagian ahli penenun ini sudah mempelajari teknik tenun ulap doyo sejak kanak-kanak.
Rumah Lamin