Mohon tunggu...
Hari Widiyanto
Hari Widiyanto Mohon Tunggu... -

Suka menulis fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dian Tak Kunjung Padam

23 Juni 2017   10:06 Diperbarui: 23 Juni 2017   13:41 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabag Humas menutup pembicaraan telpon dibarengi suara seperti suara bantingan  gagang telpun.

"Mbak Erna, tolong telponkan  Mas Arman, dia supaya segera ke kantor redaksi sekarang!" perintahku pada salah satu  anak PKL.

"Baik Pak."

Selang lima menit, Arman sudah menghampiri meja kerjaku. "Lho kok cepat amat datangnya Man?"

"Ya nih Pak, ketika Mbak Erna telpon, kebetulan saya sedang perjalanan pulang dari liputan sawah puso akibat hama wereng." Penampilan Arman tampak lusuh. Celananya belepotan lumpur.

Aku segera mengambil koran edisi kemarin yang ada berita kegiatan yang dihadiri Nyonya Elita dan para Kepala SKPD. Berita itu telah kutandai dengan sapuan stabilo merah. "Man, kemarin kamu tanya apa saja pada narsum yang istri Bupati itu?"

"Saya tanya tentang jenis-jenis sayuran yang ditanam di polybag. Bu Bupati tidak bisa menjawab secara lengkap nama-nama sayuran itu."

"Terus?"

"Saya bertanya lagi, Bu.. deskripsi program KRPL yang dibuat oleh pemerintah pusat via Kementan itu sangat bagus deskripsinya. Tetapi kok pelaksanaan di lapangan melenceng? Lantas ibu Bupati dengan muka marah balik bertanya, apanya yang melenceng? Saya menjawab, ini kok di lapangan menanam sayuran yang bukan sayuran lokal? Contohnya sawi jerman. Deskripsi program KRPL yang dirancang oleh Kementan kan mengisyaratkan menanam sayuran lokal sebagai bentuk konservasi  sayuran lokal."

"Terus?"

"Saya tanya lagi, program ini berlangsung di pedesaan, tetapi kok sayuran-sayuran ini di tanam dengan poybag? Bukankah di desa ini masih banyak kepala keluarga yang memiliki pekarangan luas. Mestinya ditanam langsung di tanah. Beda lagi kalau yang menanam kepala keluarga yang berada di perkotaan yang lahan pekarangannya sempit dan tanahnya sudah dipasang conblock. Ini seharusnya untuk program KRPL perkotaan Bu.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun