Mohon tunggu...
Hari Widiyanto
Hari Widiyanto Mohon Tunggu... -

Suka menulis fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika Pak Darjo Membagi Ilmu Berburu Tikus

27 Februari 2017   10:38 Diperbarui: 28 Februari 2017   16:00 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan Pak Darjo | dokpri

Setelah semua lobang embus tertutup semua, Pak Darjo mulai menggali pematang sawah, dimilai dari pangkal lobang. Crokk. Crookkk.. begitulah bunyi hunjaman penampang besi cangkulnya.

Hunjaman cangkul masih jauh dari pangkal lobang. Tiba-tiba seekor tikus bertubuh besar dan gemuk berlari ke tengah sawah. Aku berteriak, “Tikus.. Tikus keluar dari lobang embus.” Ternyata ada lobang embusan yang terlewat tidak ditutup.

“Tolong jaga lobang Mas,” perintahnya.

Isrodin lebih suka mengambil gambar video ketimbang membantu kami mengejar tikus.

Tak kusangka sama sekali. Orang yang sebetulnya sudah tak pantas dipanggil dengan sebutan Pak, ternyata masih bisa berlari secepat kilat ke tengah sawah untuk mengejar tikus yang njepot dari lobang embus. Tikus itu berlari sangat cepat dan sangat lincah berbelok-belok. Tetapi Pak Darjo berlari lebih cepat dan lincah.  Alhasil, tikus yang njepot itu pun tertangkap. Pak Darjo lantas memegang buntutnya dan memutar-mutarkan tubuh tikus itu di udara. Saking cepatnya tikus itu berputar di udara jadi berputar secepat kitiran.  Selang sekitar satu menit  Ia baru memasukan tubuh tikus itu  ke galon air mineral.

Ketika tubuh tikus itu belum masuk semuanya ke galon, tiba-tiba ada satu ekor lagi tikus besar bertubuh gempal yang njepot dari lobang embusan. Rupanya kami kurang teliti menutup lobang embusan. Pak Darjo jadi dibuat repot. .

Ia secepat kilat meloncat lagi ke tengah persawahan lagi. Tubuh tuanya tidak menghalangi untuk berlari cepat di lumpur dalam. Aku pun ikut mengejar. Sebetulnya aku yang lebih dekat ke arah tikus, karena tikus itu mendekat ke arahku. Akan tetapi aku tak kuasa menangkap. Terus terang, aku sangat  gigu dan jijik pada tubuh tikus itu.

Akhirnya Pak Darjo dengan sigap dan tanpa ragu-ragu menangkap tikus itu. Seperti perlakuan pada tikus yang lebih dahulu ditangkap, tikus itu dipegang buntutnya dan diputar-putar secepat kitiran berputar di udara.

Walaupun baru lari di sawah, tetapi tak terlihat sedikitpun rasa letih. Nafasnya pun tak terengah-engah sedikitpun. Sungguh. kesamaptaan tubuh Pak Darjo sangat sempurna, walaupun usianya jelang tujuh puluh tahun.

Aku jadi berpikir, kenapa Ia selalu njantur (memutar-mutarkan) tangkapannya. Ternyata agar tikus itu pusing dan agar mudah dimasukkan ke galon.

Ketika Tikus Berhasil Ditangkap, Pak Darjo Selalu memutar-mutarkan Tubuh Tiukus di udara Agar Tikus Pusing | dokpri
Ketika Tikus Berhasil Ditangkap, Pak Darjo Selalu memutar-mutarkan Tubuh Tiukus di udara Agar Tikus Pusing | dokpri
Kami mencari sarang tikus lagi dan menggali sarang lagi. Aku dan Isrodin pun membantu menutup lobang-lobang embusan lagi. Perburuan kali ini sukses. Tikus-tikus yang berasal dalam satu sarang itu dengan sendirinya  masuk ke galon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun