Mohon tunggu...
Hari Widiyanto
Hari Widiyanto Mohon Tunggu... -

Suka menulis fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika Pak Darjo Membagi Ilmu Berburu Tikus

27 Februari 2017   10:38 Diperbarui: 28 Februari 2017   16:00 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan Pak Darjo | dokpri

Kami menemukan lobang tikus yang potensial.

Aku, Isrodin dan Pak Darjo menyumpal lobang-lobang yang ada. “Lobang-lobang ini jika tidak ditutup, ketika lobang utama digali akan membuat tenaga kita sia-sia. Tikus bisa njepot (tiba-tiba keluar) tak masuk galon,” Pak Darjo berkata sambil jongkok untuk menyumpal lobang dengan lumpur pekat.

Setelah semua lubang disumpal, lobang paling ujung decegat dengan bolongan leher galon air mineral.

Lelaki usia 66 tahun mencangkul pangkal lobang sampai mendekati ujung lobang.  Usia tua bukan halangan untuk mengangkat cangkul setinggi mungkin dan menghunjamkan ke tanah sekuat  mungkin agar bisa mebongkah tanah pematang dengan sempurna.

“Jika sudah terdengar suara ribut di galon mineral, itu tanda tikus dari sarang yang kita gali berpindah semua ke galon. Tikus yang sudah masuk tidak bisa keluar lagi, karena lubang leher galon diberi kawat lentur menjulur ke dalam. Di ujungnya menyempit, tetapi di pangkalnya melebar seukuran lobang galon,” kata Pak Darjo.

Setelah memperhatikan Pak Darjo mencangkul sarang dan menyumpal lubang tikus aku jadi tahu bahwa lobang tikus berdiameter sekitar 8 cm.

Cangkulan Pak Darjo makin mendekati ujung.  Ketika sudah bnerjarak kurang 30 cm dari galon Ia berhenti mencangkul dan menyumpal lobang.

Kupingku kutempelkan pada galon. Terdengar bunyi kemresek. Kalau bunyi kemresek berarti yang masuk adalah tikus cindhil. Bunyi kemresek diakhiri bunyi gemrudugduakali.

Sarang pertama yang dibongkar terbilang sukses. Setelah kuintip, ternyata galon telah berisi 9 ekor tikus cindhil dan  2 ekor tikus dewasa (indukan).

Kami lantas mencari lobang potensial lagi. Kaki Pak Darjo digerak-gerakkan lagi ke kanan dan kiri untuk menyibakkan rerumputan.

Kali ini kami menemuikan lobang yang sangat lidhig. Lobang kali ini jelas sekali menunjukkan keberadaan tikus. Pekerjaan pertama yang kami lakukan adalah menutup lobang utama dengan bolongan galon. Agar tikus masuk lobang dan tidak mbrobol, celah-celah sekitar leher lobang galon ditutup dengan lumpur padat. Kami pun segera mencari lobang-lobang embusan dengan meraba-raba tanah pematang yang tergenang oleh air hujan. Jika kami telah menemukan lobang embusan, kami segera menutup dengan lumpur padat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun