Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sang Pelopor Obor Allah di Asia, John Sung Namanya

27 Mei 2024   22:00 Diperbarui: 27 Mei 2024   22:10 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi John Sung, dialah "obor" Allah di Asia. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Di samping itu, ia melakukan pelayanan literatur dengan memimpin redaksi majalah "Kebangunan Rohani" yang diterbitkan sekolahnya.

John juga telah mengorganisasi kelompok-kelompok Pekabar Injil dan melakukan pelayanan di desa-desa sekitar kampusnya ketika ia masih kuliah.

Pada tahun-tahun terakhir masa kuliahnya untuk meraih gelar sarjana muda, John mengabaikan waktu berdoa dan membaca Alkitab.

Akibatnya, ia menjadi sombong dan tidak sabaran. la terperangkap dengan tuntutan belajarnya.

Pada tahun 1923, ia berhasil meraih gelar sarjana mudanya dengan predikat tertinggi (cumlaude) dan menyabet sejumlah hadiah uang tunai dan medali serta diangkat menjadi anggota eksklusif dalam perkumpulan sarjana terkemuka.

Saat itu, John menjadi orang terkenal karena media massa mempublikasikan keberhasilan dan kehebatannya.

Keberhasilannya telah membuat ia mendapatkan banyak tawaran pekerjaan dengan gaji dan kedudukan yang tinggi. Namun, tawaran-tawaran itu tidak membuatnya senang.

Kehidupan imannya yang sudah diabaikannya, ternyata menggugatnya dengan keras.

Hatinya menjadi kacau dan jiwanya tidak tenteram sehingga ia mengalami kemunduran kesehatan. John betul-betul berada di "persimpangan jalan."

la menjadi begitu pusing akan kehidupannya. Imannya yang dulu menuntunnya kini berganti menjadi kegelisahan yang mendalam. Ia bahkan jatuh ke dalam pengaruh buruk modernisme dan teologi liberal.

Kehidupan imannya hancur. la terpaksa mengabaikan imannya yang menuntunnya ke Amerika. Dengan keinginan untuk meraih doktor, John melanjutkan kuliahnya sambil bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun