Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sang Pelopor Obor Allah di Asia, John Sung Namanya

27 Mei 2024   22:00 Diperbarui: 27 Mei 2024   22:10 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi John Sung, dialah "obor" Allah di Asia. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Hanya dalam waktu sembilan bulan, ia berhasil meraih gelar sarjana lengkapnya dengan predikat sangat memuaskan. Kembali ia mendapat sejumlah hadiah dan penghargaan.

Selesai mendapatkan sarjana lengkapnya dalam bidang kimia, ia melanjutkan studi ke bidang filsafat. Kali ini, John Sung tidak lagi mendapatkan kesulitan dana, sebab ia ditunjang sepenuhnya oleh pemerintah Tiongkok.

Dengan gigih, ia belajar bahasa Jerman dan Prancis. la dapat menyelesaikan gelar Ph.D-nya hanya dalam waktu kurang dari setahun. Selesai meraih gelar doktornya, ia masih merasa belum puas untuk menimba ilmu.

Oleh karena itu, ia merencanakan menambah ilmu di Jerman. Sebelum keberangkatannya, Tuhan datang mencegahnya.

Ketika sedang memikirkan kampung halamannya, Yu-un si anak yang telah murtad itu seolah mendengar suara Tuhan berkata kepadanya, "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?"

"Bisikan itu" menarik perhatiannya dan menjadikannya memikirkan ulang perjalanan imannya yang sudah menyimpang.

Sementara ia merenungkan betapa jauhnya ia telah meninggalkan Tuhan, tiba-tiba datang tawaran kepadanya untuk masuk Sekolah Tinggi Teologi di Union Theological Seminary.

Masih dalam kebimbangan iman, ia menerima tawaran itu. Akibatnya, ketika menimba ilmu teologi ia kehilangan kepercayaannya dan mulai menghina pendeta-pendeta yang memberitakan Injil.

Imannya hancur sampai ke dasar-dasarnya. Kemudian, ia mulai menekuni ajaran Buddha dan Tao termasuk Teosofi untuk mencari kedamaian. Namun, ia hanya mendapatkan kemalangan.

Kegagalannya membuatnya mencoba lagi mencari kedamaian dalam Kristus.

Akhirnya, pada tanggal 10 Februari 1926, ia memutuskan untuk menjadi pekabar Injil sepenuh waktu, sebab ia telah menerima kembali pengampunan dosa dan kasih Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun