Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sang Pelopor di Tanah Batak, Ingwer Ludwig Nommensen Namanya

26 Mei 2024   15:37 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:19 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makam I.L. Nomensen di Desa Sigumpar Dangsina, Kec. Sigumpar, Toba, Sumatera Utara. (Sumber gambar: Haposan Lumbantoruan)

Juga untuk kebutuhan guru-guru sekolah, dibukanya pendidikan guru atau sekolah-sekolah (dan juga nanti termasuk fasilitas-fasilitas kesehatan).

Nommensen meminta izin untuk masuk ke pedalaman, namun dilarang oleh pemerintah, karena sangat berbahaya bagi seorang asing. Namun Nommensen tidak takut.

Ia memilih Silindung sebagai tempat tinggalnya yang baru. Ia mendapat gangguan yang hebat di sini, namun ia tidak putus asa.

Karya Pelayanan I.L. Nommensen

Nommensen adalah seorang tokoh pekabar Injil berkebangsaan Jerman yang terkenal di Indonesia. Hasil dari pekerjaannya adalah berdirinya sebuah gereja terbesar di wilayah suku bangsa Batak Toba.

Gereja itu bernama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Tidak berlebihan jikalau ia di beri gelar Rasul Batak. Karena dia, maka suku Batak menjadi orang percaya, menjadi Kristen. Ia sudah memberikan seluruh hidupnya bagi pekerjaan pekabaran Injil di tanah Batak.

Pekerjaan Nommensen diberkati Tuhan sehingga Injil makin meluas di Sumatra. Sekali lagi ia memindahkan tempat tinggalnya ke kampung Sigumpar, pada tahun 1891, dan ia tinggal di sini sampai dengan meninggalnya.

Ilustrasi makam I.L. Nomensen di Desa Sigumpar Dangsina, Kec. Sigumpar, Toba, Sumatera Utara. (Sumber gambar: Haposan Lumbantoruan)
Ilustrasi makam I.L. Nomensen di Desa Sigumpar Dangsina, Kec. Sigumpar, Toba, Sumatera Utara. (Sumber gambar: Haposan Lumbantoruan)

Nommensen memberitakan Injil di tanah Batak dengan berbagai macam cara. Ia menerjemahkan PB ke dalam Bahasa Batak Toba dan menerbitkan cerita-cerita Batak.

Ia juga berusaha untuk memperbaiki pertanian, peternakan, meminjamkan modal, menebus hamba-hamba dari tuan- tuannya, dan membuka sekolah-sekolah serta balai-balai pengobatan.

Karena kecakapan dan jasa-jasanya dalam pekerjaan penginjilan maka pimpinan RMG mengangkatnya menjadi Ephorus pada tahun 1881. Pada hari ulang tahunnya yang ke-70, Universitas Bonn memberikan gelar Doktor Honoris Causa (H.C) kepada Nommensen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun