Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sang Pelopor di Tanah Batak, Ingwer Ludwig Nommensen Namanya

26 Mei 2024   15:37 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:19 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makam I.L. Nomensen di Desa Sigumpar Dangsina, Kec. Sigumpar, Toba, Sumatera Utara. (Sumber gambar: Haposan Lumbantoruan)

Selama di Missionhaus Nommensen kerapkali disepelekan karena berasal dari keluarga yang tergolong miskin dan berasal dari pulau kecil oleh rekan-rekannya.

Di tambah lagi pada bulan Januari tahun 1858 ibu Nommensen meninggal dunia sehingga terpaksa harus kembali ke Nordstrand untuk melihat pemakaman ibunya. Karena situasi inilah, Nommensen harus membawa adiknya, Lucia ke Barmen.

Lucia tinggal pada keluarga Perts dan bekerja di taman kanak-kanak. Nommensen pun fokus menyelesaikan pendidikannya sebagai hamba Tuhan.

Tanah Batak begitu terkenal di mata orang-orang Eropa, orang Batak dianggap sebagai kelompok suku kanibal dan suku liar yang terisolasi.

Anggapan ini di dukung dengan kabar kematian dari dua orang misionaris yang diutus oleh Zending Gereja Baptis dari Amerika, yaitu pendeta Samuel Munson dan Henry Lyman.

Peristiwa yang menggemparkan ini menjadi perbincangan di Barmen. Peristiwa tersebutlah yang mendorong kerinduan Nommensen dalam menjalankan misi penyebaran Injil Kristus ke tanah Batak.

Tahun 1861 ia ditahbiskan menjadi pendeta. Dan sesudahnya ia berangkat menuju Sumatra dan tiba pada bulan Mei 1862 di Padang. Ia memulai pekerjaannya di Barus.

Ia mulai belajar bahasa Batak dan bahasa Melayu dengan cepat sekali dapat dikuasainya. Sekarang ia mulai mengadakan kontak-kontak dengan orang-orang Batak, terutama dengan raja-raja.

Ia tidak jemu mengadakan perjalanan keliling untuk menciptakan hubungan pergaulan yang baik. Ia memelajari adat- istiadat Batak dan menggunakannya dalam mempererat pergaulan.

 Visi dan Misi Pelayanan I.L. Nommensen

Dalam pekerjaan pekabaran Injil ia menyadari perlunya mengikutsertakan orang-orang Batak, sehingga dibukalah sekolah penginjil yang menghasilkan penginjil-penginjil Batak pribumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun