Mohon tunggu...
Rina Sulistiyoningsih
Rina Sulistiyoningsih Mohon Tunggu... -

Seorang Wanita Biasa, campuran Jawa dan Padang... Lahir di Sentani, Irian jaya..menghabiskan masa sekolah di Pontianak lalu lanjooot ke Malang..Sekarang lagi menikmati kesuksesan hidup... menyusuri setapak...sesekali menoleh kanankiri, berhenti sesaat di persimpangan, tak ingin larut dalam titik beku.... menatap masa depan dan meraih impian.... Wanita Single yang 'gila kerja' sampe lupa mandi hehehe... suka menulis puisi dan cerpen sejak bergabung dengan www.kemudian.com dua tahun yang lalu dan bercita-cita ingin punya buku sendiri.... semoga....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Terbenam - Sebuah Cerpen

16 Juni 2010   14:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:30 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dear Letizia

Kutahu sesaat lagi kau akan bahagia selamanya.
Aku takbisa menemanimu.
Aku masih harus membangunkan bulan untuk menghapus jejak hitam
Tapi aku selalu ingat janji kita, Letizia-ku
Senandung itu akan tetap kulantunkan

Aku yang mencintaimu
Sungguh aku mencintaimu seperti cinta sepasang kekasih yang bermadu

Sahabatmu

-D-

Dengan bergetar, Letizia segera meraih telpon genggamnya. Sekali lagi di sahabatnya itu di hubungi. Tetap tidak dijawab. Jemari Letizia mulai mengetikkan pesan singkat…

D-,qm dimn. Tlpnq tak dijwb sih. Sdh 100x q tlp. Q ud bc sratmu D. Please, stlh bc smsq tlg bls!. Tp sptna qm sibuk skl. D, qm bnr. Tak shrsna q mnjwb ya scptna sm Diandra. Q butuh qm, D-. Jjr, qpun cintai qm. Tp qt tak bs. Bnr2 mnyiksa. Q tau. Brsm qm q bs mnjd drq sndr. Hnya brsmmu. Tp D-, q & qm sm. God angry jk qt sling mncinta, D-. hnya dgn ke 13 ini, Q bs mbnuh cintaq pdmu, smula qpikir bgt. Tp ksmpatan itu sllu ada bkn… 13 bkn angka yg tpt utk mngakhri ptualangnq. Q mnuggu blsn dri qm, Deschia.

Pesan sukses terkirim

Letizia sabar menanti balasan dari sahabat tercintanya yang terbenam bersama matahari di sudut sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun