Mohon tunggu...
Hans Panjaitan
Hans Panjaitan Mohon Tunggu... -

Biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jomblo Mencari Cinta (30)

20 Oktober 2014   23:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:20 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keinginan ini semakin menguat di hati dan sanubari Poltak. Rasa rindunya tiba-tiba menggumpal dan ingin segera bertemu dengan Rosita. Ingin rasanya dia tumpahkan segala rindu dendam yang pernah bercokol dalam hatinya ketika mereka sama-sama duduk di SMA 1.

Poltak yakin, Rosita yang sekarang tentu bukan lagi Rosita yang dulu. Sekarang dia pasti sudah berpikir dewasa dan mulai realistis memandang kehidupan dan masa depan. Apalagi dia tahu bahwa Poltak yang sekarang bukan lagi Poltak yang dulu. Poltak sekarang sudah mahasiswa di Jakarta, dan tentu saja punya masa depan cerah nan gilang-gemilang. Maka tidak ada lagi cerita kalau Rosita akan jual mahal atau menolak uluran cinta Poltak.

Tadinya Poltak memang berencana menemui Rosita hanya sekadar memanas-manasi dan menunjukkan eksistensinya sebagai mantan teman sekolah yang kini berstatus mahasiswa di Kota Jakarta. Dia ingin memamerkan kaos dan jacket berlogo kampus tempatnya kuliah di Jakarta. Dia ingin mengacung-acungkan kartu mahasiswanya kepada Rosita. Dia ingin melihat muka Rosita terkagum-kagum, minder dan salah tingkah karena malu sebab dulu pernah menganggap sepele dirinya.

Kini niatnya berubah 180 derajat. Dia ingin menemui Rosita untuk mengulangi permohonan cintanya. Tak perlu merasa gengsi. Bukankah cinta membutuhkan pengorbanan? Bahkan mengorbankan harga diri pun tidak akan menjadi masalah bila cinta yang kita sodorkan itu adalah cinta sejati. Dan memang itulah salah satu tanda cinta sejati: rela mengorbankan diri dan harga diri untuk orang yang dicintai.

“Kapan kau terakhir ketemu Rosita?” Poltak bertanya kepada Butet.

“Kira-kira tiga bulan lalu Bang,” jawab Butet. “Dan saat itu dia banyak bertanya tentang Abang: kuliah di mana, sudah punya pacar belum, dll,” tandas Butet.

Poltak menghela nafas. Gelisah. Rasa rindunya tiba-tiba menggeliat dahsyat. Keputusannya sudah final: Besok pagi dia akan menemui Rosita di rumahnya. Bayangan-bayangan indah segera menerangi hati dan pikirannya. Cinta pertama bakal bersemi kembali. Optimisme mencuat di batin Poltak. {} BERSAMBUNG...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun