Mohon tunggu...
Hans Hayon
Hans Hayon Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filsafat Estetika: Kegelisahan Strukturalisme

16 September 2017   14:02 Diperbarui: 16 September 2017   16:12 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ternyata mirip rumah kita:

ada gambar, bunyi, dan gerak-gerik di sana-

hanya saja kita diharamkan menafsirkannya

(Dalam Sajak 'Empat Seuntai II)

Penutup

Dalam sejarah perkembangannya, puisi dan bahasa merupakan dua hal yang integral serentak saling mengandaikan. Kritik atas bahasa (baca: kekuasaan struktural) juga merupakan penghakiman lanjut terhadap komposisi, diskursus, dan idologi tertentu (Levi Strauss, 1997: 27) yang tersirat dalam sebuah puisi. Penggambaran yang dramatis tentang realitas manusia hadir dalam gaya puitis membuktikan bahwa sebenarnya kata-kata berbicara lebih keras dan cukup menusuk ketika bedil dan tank serta kekuatan politis telah terlalu banyak menciptakan keributan.

Sapardji Djoko Damono berhasil mengupas lepas kompleksitas kemanusiaan kita sejak terciptanya relasi dalam diri, relasi dengan sesama, dan relasi simultan terhadap struktur tertentu, hingga relasi beraroma kosmos yang dianggap sebagai pemegang kendali kehidupan manusia.

Penulis sangat mengharapkan agar kita sebagai peminat sastra dapat semakin jeli dalam menafsir serta memaknai setiap puisi berdasarkan konteks dan juga aliran yang diusung oleh pengarang tertentu. Dalam proses termaksud, otonomi bahasa sebagai 'yang bebas' menjadi tesis dasar untuk melakukan interpretasi. Senada dengan Goenawan Mohamad dalam catatannya tentang puisi Mata Pisau, Penulis pun boleh berujar, "Mengapa saya tidak menulis seperti itu tentang itu!"

Referensi

  • Strauss, Claude Levi. "The Sorcerer and His Magic" dalam Structural Anthropology (Harmondsworth: Penguin, 1997).
  • Eco, Umberto. A theory of Semiotics Bloomington, ( Indiana University Press, 1979).
  • Damono, Sapardji Djoko. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, P dan K, 1978).
  • _____________.Hujan Bulan Juni, (Jakarta: Gramedia, 2004).
  • Raho, Bernard. Sosiologi: Sebuah Pengantar, (Maumere: STFK Ledalero, 2008).
  • Ratna, Nyoman K. Estetika Sastra dan Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).
  • Kebung,  Konrad. Rasionalisasi Ide-Ide, (Maumere: Ledalero, 2008).
  • Tirtawirya, Putu Arya. Antologi Esai dan Kritik Sastra, (Ende: Nusa Indah, 1987).
  • Stanton, Robert. Teori Fiksi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).
  • Budiman, Hikmat. Lubang Hitam Kebudayaan,(Yogyakarta: Kanisius, 2002).
  • Mohamad Goenawan, Catatan Pinggir, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 1941).
  • Faruk. Pengantar Sosiologi Sastra, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).
  • Indra Tranggono, "Kisah Sedih 'Lastri' Eros Djarot dalam http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/23/11023598/kisah.sedih. diakses pada tanggal 23 Mei 2012, pkl. 15. 30 Wita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun