Kau hadirkan seuntai asa, lalu kau tinggalkan serinai airmata
dalam kantung tangisan senja, yang berpelangi kesepian rasa.
Begitu warna-warna memadukan gelora, kau pun menghapusnya dari rona kebahagian bersama, benar adanya bahwa cinta pertama seperti kutukan yang tak akan pernah terlupa..
***
Januari...
Awal pertemuan kedua ku, di Pelabuhan Ratu.
Seperti sampan dilautan yang terombang-ambing, begitu gusarnya perasaan masing-masing, hingga membuat benak kami pun berpusing..
Dalam pertemuan senja keduaku di Pelabuhan Ratu.., kau tampak begitu kusut, tiada lagi rona di pipimu, seperti senja itu, yang dulu begitu indah menyinariku
Laut pun seperti mengadu, pada deru yang saling menggerutu, ya! sore itu samudera pun memasang debur sendu..
Dan surya pun tertilang, dalam kungkungan langit mendung, abu mewarnai selendang senja..
Kau, memilin sebatang sigaret, sambil melepas pandangan begitu jauh, entah kemana, seperti terbang pemikiranmu, tiada di benak..
Aku terduduk di sebelahmu, dalam seraut risau, pancaran wajahku, menunggu mu bicara dari bisu..
Kelam.., begitu kurasakan sore itu..
Hanya desah nafas yang terdengar begitu sesak, aku terlantar di tepian pesisir landai, bersama mu yang seperti tak menghirau..