Mohon tunggu...
Hanna HN
Hanna HN Mohon Tunggu... Jurnalis - Author biasa

Hanya seorang mahasiswi jurnalistik biasa yang memiliki suara dalam bentuk tulisan untuk dapat disebarkan kepada khalayak demi kebenaran hati dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dalam Kelamnya Purnama

30 Juni 2019   22:49 Diperbarui: 30 Juni 2019   23:34 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Juan, ikutlah denganku dan menikahlah denganku."

Setengah sadar, Adel mengusap lembut pipi Juan. Ucapannya, mengapa sama persis seperti yang ada dalam mimpi itu. Juan tak banyak bicara, ia mengangguk sebagai jawaban.

"Tentu, aku sangat mencintaimu Adel. Jadilah pengantinku." Balas Juan dengan tangan menggenggam erat jemari mungil Adel.

Tiba-tiba sebuah lengan mendekap bibir Juan dari arah belakang, dan lehernya tergores pedang cahaya berwarna merah kelam. Juan terbunuh mengenaskan oleh wanita bergaun merah itu. Dengan penuh seringaian, ia kembali menggores leher Juan hingga lepas tak tersisa. Adel yang melihatnya kini tersenyum lega.

"Juan, kini kita akan menjadi pasangan abadi di atas sana. Aku mencintaimu, Juan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun