Bahkan menurut Dradjat Suhardjo dalam artikelnya dijurnal pendidikan Cakrawala [1] yang berjudul arti penting pendidikan mitigasi bencana dalam mengurangi resiko bencana bahwa Pembinaan dan pendidikan mitigasi bencana bahkan telah dilakukan sejak usia dini secara informal ketika masih duduk di bangku Sekolah Taman Kanak-kanak. Cara yang dilakukan adalah mengajarkan lagu bermain yang lirik lagunya merupakan pesan dan peringatan ketika terjadi gempa. Pendidikan dini dengan permainan adalah hal yang sangat menarik dan mengesan bagi anak-anak karena mudah diingat, dipahami apa yang harus dilakukan pada saat bencana datang.Lirik lagunya adalah:
Â
Di sini gempa di sana gempa
 Di mana-mana terjadi gempa
 Di sini siaga di sana siaga
 Di mana-mana tetap siaga
 La la la la la la la la la la la la la la 2x
 Kalau ada gempa lindungi kepala
 Kalau ada gempa merunduk di bawah meja
 Kalau ada gempa jauhi dari kaca
Pendidikan adalah solusi yang paling efektif dalam usaha mengurangi resiko bencana alam. Pendidikan seyogyanya melatihkan kesiapsiagaan dalam kurikulum yang dapat dikontrol dan ditingkatkan kompetensinya agar para siswa dapat menyelamatkan diri terhadap bencana alam yang terjadi. Terlebih lagi para siswa termasuk kelompok anak yang rawan untuk menjadi korban bencana alam.