Mohon tunggu...
Rayhan Monaz
Rayhan Monaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Saya adalah mahasiswa tahun akhir Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kata dan Senjata: Sebuah Riwayat Jurnalisme Perang

9 Mei 2023   21:56 Diperbarui: 9 Mei 2023   22:10 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jurnalis. Sumber: Unsplash/Michael Fousert.

Liputan dari tebing Sevastopol ini membawa citra buruk terhadap pemerintahan Perdana Menteri Lord Aberdeen, dan memancing emosi Pangeran Albert, suami Ratu Victoria. Sekembalinya ke Inggris pada tahun 1856, Russell diundang untuk bertemu oleh perdana menteri Inggris yang baru, Lord Palmerston, dan menjelaskan dengan detail tentang apa yang sebenarnya terjadi di Sevastopol. 

Russell kemudian menulis buku berjudul The War, yang kemudian diterbitkan ulang pada tahun 1858 dengan judul History of the British Expedition to the Crimea. Russell kemudian diberi gelar kebangsawanan oleh Raja Edward VII, penerus Ratu Victoria. Laporan-laporan Russell yang dimuat di London Times di kemudian hari dikategorikan sebagai karya jurnalisme perang pertama yang bersifat valid dan komprehensif.

Demi melahirkan informasi yang bersifat komprehensif, jurnalisme dituntut untuk melaporkan informasi dari beragam sumber dan melingkupi banyak sudut pandang. 

Prinsip ini dapat dilihat penerapannya dari dua sisi peliputan konflik dalam Perang Prancis-Prusia. Ketika Perang Prancis-Prusia pecah pada tahun 1870, seorang jurnalis Skotlandia, Archibald Forbes, ditugaskan untuk meliput perang tersebut dari front Prusia untuk media London, The Daily News. Forbes menyaksikan langsung bagaimana suasana tegang yang dialami Raja Wilhelm I dan Kanselir Otto von Bismarck ketika menunggu kabar kemenangan dari garis depan. 

Dengan memanfaatkan kedekatan relasinya dengan petinggi komando Prusia, Forbes juga menyaksikan secara langsung penyerahan diri Kaisar Napoleon III kepada Kanselir Bismarck di Pertempuran Sedan yang monumental. 

Forbes juga mendapatkan akses terkait rencana pengepungan Paris dari komando Prusia segera setelah Pertempuran Sedan. Ia berhasil menyusun laporan eksklusif terlebih dahulu untuk dikirimkan melalui telegram ke kantor berita The Daily News, yang segera dikirimkan oleh operator telegram begitu bunyi tembakan pertama terdengar diluncurkan ke tengah kota Paris. 

Liputan eksklusif Russell terbit dua hari lebih dahulu dibandingkan dengan media lainnya, menjadikan The Daily News sebagai sumber informasi paling aktual terkait Pengepungan Paris.

Di balik tembok kota Paris, jurnalis The Daily News lainnya bernama Henry Labouchere, melaporkan bagaimana penderitaan dan teror yang dialami penduduk Paris dari dalam pengepungan itu sendiri. 

Liputan-liputan yang diberi tanda "dari penduduk yang terkepung," dan dikirimkan menggunakan balon udara ke London menggambarkan bagaimana penduduk Paris menyembelih hewan-hewan di kebun binatang Paris untuk bertahan hidup. 

Labouchere juga mengabarkan gambaran yang mengerikan tentang bagaimana penduduk Paris memasak segala hewan yang bisa mereka dapatkan untuk bertahan, di antaranya termasuk anjing, kucing, keledai, tupai, hingga sebuah santapan menyeramkan yang dinamainya "salami of rat". Dalam peliputan Perang Prancis-Prusia, The Daily News berhasil menjadi salah satu media pertama yang melahirkan karya jurnalisme perang yang meliput kejadian dari dua sisi yang berseberangan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era modern menjadi batu pijakan baru dalam dunia jurnalisme perang. Perang Dunia I dan II mencatat beragam bentuk karya liputan jurnalisme perang. Salah satu tokoh jurnalis perang di era ini, yang juga telah disebutkan di awal artikel ini, adalah Robert Capa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun