Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nanggala

28 April 2021   15:38 Diperbarui: 28 April 2021   15:41 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto. nasional.kompas.com

Tanpa berkata lagi Nanggala kemudian pergi meninggalkan nelayan tersebut dan mencari naga yang rakus dan bengis itu. Melesat ia begitu cepat ke dasar lautan mencari-cari di mana naga berada.

Dan akhirnya bertemulah mereka di tebing dan ceruk yang dalam, naga itu tengah membuka mulutnya lebar-lebar dan menghisap semua ikan-ikan yang ada di sana dan juga menghancurkan rumah-rumah ikan tersebut.

"Hai naga bengis, apa yang kamu lakukan di wilayah kekuasaanku tidak takutkah engkau kepadaku." bentak Nanggala.

Begitu tersentaknya naga saat melihat kedatangan Nanggala yang tiba-tiba saja sudah di belakang tubuhnya.

"Cepat pergi dari sini atau kau akan ku musnahkan dengan senjata pamungkasku." begitulah ancaman Nanggala kepada naga.

Namun nampaknya naga tidak mau memperdulikan perintah tersebut hingga habislah kesabaranya lalu ia menyerang naga yang masih asyik menghisap ikan-ikan dan juga menghancurkan terumbu karang.

Perkelahian Nanggala dan naga tak dapat di hindarkan, dua monster besar yang kelihatannya sama-sama kuat saling menyerang. Nanggala di lilit oleh naga dan di tarik ke dasar lautan namun dengan sigap ia keluar dari jerat lilitannya dan berbalik menyerang. 

Pertengkaran dua monster itu membuat laut bergemuruh seperti ada badai gelombang. Sementara di daratan terasa seperti ada gempa. Penduduk daratan mengetahui pula bahwasanya Nanggala tengah berkelahi dengan naga. Dan mereka yakin Nanggala akan menang.

Tak berapa lama dan tak menunggu naga kehabisan nafas, Nanggala kemudian mengeluarkan senjata ampuhnya yaitu tombak bermata bajak yang dapat meluncur sangat cepat di kedalaman air. 

Melihat posisi naga yang pas untuk di serang maka tombak itu segera di luncurkan dan tepat mengenai tubuh sang naga. Buyaaarrrr. Tubuh naga seketika hancur berantakkan.

Laut yang tadi bergemuruh dan bergelombang kini lambat laut tenang kembali seperti sedia kala. Nanggala pun kembali datang ke tepian pantai menghampiri penduduk dan menceritakan apa yang telah terjadi. Maka bersorak-sorailah para penghuni daratan termasuk juga para nelayan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun