Penyebab bullying bermacam-macam, mulai dari pengaruh pergaulan yang tidak baik hingga kurangnya empati. Bullying dapat menimbulkan trauma psikologis atau luka batin, baik pada korban maupun pelaku. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak tentang bullying supaya mereka tidak menjadi pelaku atau korbannya.
Lingkungan di rumah, sekolah, atau komunitas dapat memengaruhi perilaku anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak mendukung atau terpapar pada perilaku agresif mungkin lebih cenderung untuk menjadi jahat atau membully.
Beberapa anak mungkin mengalami gangguan mental yang dapat memengaruhi perilaku mereka, seperti gangguan perilaku atau gangguan kepribadian. Ini bisa menjadi faktor yang memicu perilaku membully.
Anak-anak yang kurang mampu merasakan empati terhadap perasaan orang lain mungkin lebih cenderung untuk membully. Kurangnya pemahaman tentang dampak emosional dari tindakan mereka dapat memperburuk situasi.
Konten agresif atau tidak pantas dalam media dan pengaruh teman sebaya dapat memengaruhi perilaku anak. Mereka bisa meniru perilaku yang mereka lihat atau mencoba untuk menunjukkan kekuatan di antara teman-teman mereka (pamer atau bahasa gaulnya caper)
Beberapa anak mungkin tidak menyadari sejauh mana tindakan membully dapat melukai orang lain atau hanya melihatnya sebagai "candaan" tanpa menyadari dampaknya.
Apa Yang Dimaksud Dengan Bullying.
Tindakan bullying biasanya merupakan perilaku yang berulang-ulang dan merugikan satu atau lebih individu secara fisik, verbal, atau psikologis.
Ini bisa termasuk ejekan, penghinaan, ancaman, atau tindakan agresif lainnya yang bertujuan untuk menyakiti, menakut-nakuti, atau merendahkan korban.
Bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, atau bahkan secara online melalui media sosial.
Upaya pencegahan dan penanganan bullying penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang.