Terjadinya pelecehan seksual tidak memilih tempat, tidak hanya terjadi di ajang pemilihan miss universe.
Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja seperti di rumah, tempat kerja, sekolah, tempat umum, transportasi umum, dan bahkan dalam lingkungan online.
Dimanapun ada interaksi antara individu ada potensi akan terjadi pelecehan seksual, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran serta mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi masalah ini.
Pelecehan seksual terjadi karena adanya relasi kuasa, ada pihak yang merasa lebih berkuasa terhadap korban, ditambah dengan gaya kehidupan pribadi pelaku yang menyimpang. Perilaku yang menyimpang yang dimaksud adalah seringnya menonton pornografi, sehingga membuat pelaku mempunyai fantasi seksual yang tidak terkendali.
Walaupun pihak korban tidak terbatas kepada gender, artinya bisa saja terjadi kepada pria maupun wanita, namun karena adanya relasi kuasa, biasanya pihak korban lebih banyak wanita dibanding pria. Apakah karena  wanita dianggap makhluk lemah, sehingga banyak jadi korban relasi kuasa?
Sumber relasi kuasa ini bisa bermacam-macam seperti Panitia MUID yang punya kuasa untuk meloloskan kontestan menjadi Miss Universe.Â
Boss di kantor yang mempunyai kewenangan untuk menentukan karir bawahannya (ingat kasus boss mengajak karyawan staycation di Cikarang, Bekasi).Â
Bisa juga Kepala Keluarga mempunyai relasi kuasa terhadap wanita pekerja dirumahnya.Â
Dokter terhadap pasiennya, senior terhadap junior ketika penerimaan mahasiswa baru, guru yang mempunyai relasi kuasa atas muridnya (kasus-kasus yang terjadi di Pondok Pesantren).
Serta semua keadaan-keadaan lain yang semuanya menciptakan situasi relasi kuasa, dimana salah satu pihak bisa berkuasa dan menentukan nasib pihak lain yang menjadi korban.
Apa Saja Yang Merupakan Pelecehan Seksual Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perbuatan Pelecehan Seksual berdasarkan UU Kekerasan Seksual Merupakan bagian dari pidana Kekerasan Seksual.