Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

NeuraLink Mimpi Gila Elon Musk dan Kemungkinan-kemungkinannya di Masa Depan

24 September 2021   15:40 Diperbarui: 24 September 2021   15:45 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr diambil dr https://unsplash.com/

NeuraLink adalah sebuah proyek ambisius yang digagas oleh Elon Musk. Proyek ini meliputi banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ahli dari berbagai bidang harus bekerja sama secara intens dalam mengerjakan proyek ini. Terobosan demi terobosan sudah terjadi selama proyek ini berlangsung. 

Meskipun hasil akhir yang diinginkan Elon Musk belum sepenuhnya tercapai untuk saat ini, tidak sulit bagi saya untuk membayangkan bahwa proyek ini, pada saatnya nanti, akan sukses menghasilkan produk seperti yang diimpikan oleh Elon Musk sebagai pencetusnya. Bahkan mungkin bisa berkembang lebih dari yang direncanakan oleh pencetusnya sendiri.

Saya, sebagai penyuka bacaan yang bersangkutan dengan perkembangan teknologi dan juga melahap cerita-cerita sains fiksi, bahkan berani meramalkan bahwa teknologi ini, akan menjadi salah satu teknologi yang mengubah wajah masa depan umat manusia.

Untuk meramalkan harga saham, atau bitcoin saya tidak punya keyakinan, tapi tentang NeuraLink-nya Elon Musk ini, rasanya saya cukup yakin dengan pernyataan yang saya keluarkan sebelumnya itu.

Apa Itu NeuraLink?

Secara singkat saja, NeuraLink adalah nama sebuah proyek yang dicetuskan dan dibawahi oleh Elon Musk. Idenya adalah membuat sebuah CHIP yang akan menjadi jembatan antara manusia dengan sistem digital.

CHIP ini sendiri nantinya diimplantasikan ke otak manusia dan bisa terkoneksi dengan sistem digital secara nirkabel.

Apakah sebelum NeuraLink, tidak ada penelitian yang mencoba menghubungkan otak manusia dengan mesin?

Sudah ada dan bisa dikatakan cukup sukses dalam menghubungkan sistem syaraf di otak kita dengan mesin. Meski penggunaannya masih terbatas dalam lingkup laboratorium dan belum bisa dilepaskan ke pasaran, akan tetapi sudah ada banyak penelitian yang bermain-main dengan ide untuk menghubungkan sistem syaraf dan otak kita dengan perangkat elektronik di luar tubuh penggunanya.

Selain penelitian-penelitian itu bermaksud untuk memahami lebih dalam lagi mengenai sistem syaraf dan otak kita, kebanyakan penelitian-penelitian itu juga bertujuan untuk membantu para penyandang disabilitas.

Misalnya dengan perangkat yang diciptakan, seorang penyandang disabilitas bisa mengontrol kursi rodanya, cukup dengan pikirannya saja. Dalam kondisi disabilitas tertentu, ketika bahkan tanganpun tidak bisa digerakkan, tentu saja ini sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu apa kelebihannya NeuraLink dengan penelitian-penelitian sejenis sebelumnya?

NeuraLink beberapa level lebih maju dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya. Saat ini dengan dukungan berbagai kemajuan teknologi yang ada, NeuraLink mampu menghubungkan lebih banyak jalur komunikasi dari sistem ke otak. Kabel-kabel data yang sangat halus, mampu mencapai berbagai lokasi di otak obyek experimen tanpa merusak jaringan otak.

Robot dan perangkat teknologi yang digunakan untuk memasang CHIP dan kabel-kabel komunikasi tadi, juga jauh lebih maju dibandingkan pendahulunya, memungkinkan NeuraLink menjangkau lebih banyak area di otak dengan aman.

Jadi NeuraLink memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan area otak yang lebih luas dan dalam waktu yang lebih cepat, dibandingkan pendahulunya. Terakhir saya baca, tidak kurang dari 1024 titik di otak bisa dihubungkan ke CHIP NeuraLink dan berkomunikasi dua arah (otak dengan CHIP) secara real time.

Terakhir, pada NeuraLink, CHIP yang diimplantasikan di kepala pengguna, akan berkomunikasi dengan perangkat di luar dirinya secara wireless/ nirkabel. Untuk bisa membayangkan betapa berbedanya NeuraLink dengan penelitian lain sebelumnya dalam hal ini, bayangkan sebuah kursi roda dengan kabel-kabel yang terjuntai dan terhubung ke kepala orang yang duduk di kursi roda itu.

Atau sebuah kamera yang melekat di kepala seseorang (yang kesulitan untuk melihat), dengan kabel-kabel terhubung ke otaknya.

Orang dan perangkat itu tidak terpisah, karena komunikasi dengan otak harus lewat kabel. Dengan NeuraLink maka otak akan berkomunikasi dengan CHIP kecil yang diimplantasikan di dalam kepala (tidak terlihat, tidak mengganggu, dst), kemudian CHIP itu akan berkomunikasi dengan perangkat di luar dirinya lewat komunikasi nirkabel.

Apakah CHIP NeuraLink sudah pernah dipasang di otak manusia?

Sejauh ini belum. NeuraLink baru diuji cobakan pada beberapa binatang. Meskipun demikian, jika mengikuti berita-berita dari pihak NeuraLink sendiri, uji coba pada manusia akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Tentu saja, "waktu dekat", itu cukup lentur. Mungkin tahun ini, mungkin 5 tahun lagi.

Akan tetapi melihat perkembangan teknologi di bidang elektronika, sistem digital, neurologi dan biologi, saya cukup yakin, dalam masa hidup saya yang tinggal beberapa puluh tahun ini, saya masih sempat melihat NeuraLink digunakan oleh banyak manusia di dunia.

Kira-kira apa penerapan CHIP NeuraLink yang paling masuk akal dalam dunia nyata di waktu dekat ini?

Seperti yang sudah sempat saya singgung sebelumnya, mungkin penggunaan NeuraLink yang paling siap untuk saat ini, adalah untuk membantu penyandang disabilitas memperbaiki kehidupan mereka.

Karena di luar NeuraLink sendiri, pelopor di bidang ini sudah cukup banyak dan bidang teknologi ini sudah cukup matang untuk diterapkan pada manusia.

Apakah artinya NeuraLink nantinya hanya terbatas untuk penyandang disabilitas?

Menurut saya tidak demikian yang akan terjadi nantinya. Pada perkembangannya saya cukup yakin bahwa NeuraLink akan digunakan oleh masyarakat luas, bukan hanya para penyandang disabilitas.

Akan tetapi komunitas penyandang disabilitas-lah yang akan menjadi pintu masuk bagi NeuraLink ke penggunaan yang lebih luas di masyarakat.

Bayangkan saja, kalau hidup anda normal-normal saja, kemudian anda ditawari untuk dipasang CHIP di dalam kepala anda, hanya supaya anda bisa main HP tanpa menyentuhnya sama sekali. Rasanya pasti berpikir 100x lipat untuk membayar harga yang pasti cukup mahal untuk melakukan operasi yang "mengerikan" itu.

Tentu akan berbeda ceritanya, jika anda mengalami kelumpuhan pada 1/2 bagian bawah tubuh anda. Hidup anda tergantung dari orang lain dan tidak bisa terpisah dari kursi roda. Dengan NeuraLink dan sebuah kaki robot, kehidupan anda bisa berjalan layaknya kehidupan manusia-manusia lain yang normal. Atau mereka yang kehilangan tangan, penglihatan, pendengaran, dst. 

It's worth the risk to give it a try.

Nah ketika NeuraLink sudah mulai banyak digunakan manusia, maka ada beberapa hal yang akan terjadi.

Pertama, teknologinya akan semakin matang. Kedua, harga untuk pemasangan dan lain-lain juga bisa menjadi semakin murah.

Ketiga, ketika banyak orang melihat bahwa NeuraLink bisa diimplantasikan dengan aman dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari, bahkan meningkatkan kehidupan sehari-hari. Maka, orang yang normal pun, akan mulai mempertimbangkan untuk mengimplantasikan CHIP NeuraLink ke otak mereka.

Penggunaan NeuraLink pada orang normal pun cukup banyak kemungkinannya. Bagi penyuka sains fiksi misalnya mungkin ingat, bagaimana di film startrek, orang menelepon orang lain cukup dengan pegang telinga. 

Kalau perangkat CHIP NeuraLink ini berkomunikasi dengan GoogleLens misalnya, sambil mengendarai mobil kita bisa membuka-buka google map dan mencari jalan tanpa perlu sekalipun mengalihkan perhatian dari jalan dan tangan tidak perlu lepas dari setir mobil. 

Your imagination is the limit.

Apakah perkembangan NeuraLink bisa membawa efek negatif bagi manusia?

Tentu saja hal itu memungkinkan, apalagi ketika pemahaman kita tentang sistem syaraf dan otak semakin lengkap. Teknologi untuk menghubungkan otak dengan perangkat elektronika-nya sendiri juga semakin maju.

Maka bukan tidak mungkin suatu saat nanti, NeuraLink bisa melakukan lebih banyak hal daripada sekedar memonitor perintah otak untuk menggerakkan anggota tubuh tertentu, atau memberi sinyal masukan pada bagian otak tertentu yang berhubungan dengan panca indera secara kurang akurat.

Bisa saja suatu saat nanti, salah satu titik dalam otak yang terhubung dengan NeuraLink itu berhubungan dengan kelenjar endokrin kita yang melepaskan berbagai macam hormon ke tubuh kita. Kalau itu terjadi, orang tidak perlu mengonsumsi narkoba untuk fly dan mendapatkan sensasi yang dirasakan ketika dopamine membanjiri tubuh. Kalau itu terjadi, mungkin atlet binaraga tidak perlu mengonsumsi steroid untuk meningkatkan kadar testoteron dan hormon-hormon anabolik lainnya.

Bisa saja suatu saat nanti, salah satu titik dalam otak yang terhubung dengan NeuraLink itu berhubungan dengan kemampuan seseorang berbahasa. Lalu seorang yang kuliah sekian tahun untuk memahami bahasa asing tertentu, akan kalah bersaing dengan seseorang yang memiliki NeuraLink di kepalanya dan otaknya terhubung dengan sebuah aplikasi penerjemah di HPnya.

Atau yang lebih mengerikan, karena NeuraLink bisa berkomunikasi dengan perangkat di luar dirinya lewat komunikasi nirkabel, bayangkan kalau ada seorang hacker yang bisa mengirimkan perintah tertentu ke CHIP di dalam otak pengguna lewat laptopnya?

Apa khayalan tergila penulis tentang NeuraLink?

Akan sangat sulit terjadi, akan tetapi bukan tidak mungkin. Ketika pemahaman tentang otak dan sistem syaraf manusia sudah sangat maju, bayangan saya sih, NeuraLink bisa menjadi pengantar ke dunia yang digambarkan dalam trilogi Matrix, atau komik Sword Art Online.

Ketika sebuah sistem yang terhubung ke otak kita, bisa membawa kita masuk ke dalam dunia buatan yang sangat nyata.

Bagi penggemar game seperti saya, itu benar-benar sebuah impian jadi kenyataan. Bahkan rasanya saya tidak berlebihan kalau mengatakan, itu bisa menjadi kunci perdamaian dunia. Tidak perlu rebutan sumber daya alam. Makan enak, hiburan, kekuasaan, dst; selama punya cukup energi untuk menyalakan sistem, kejar saja semua ambisi dan pemuasan nafsu itu di dunia virtual. Bebas mau berperang, atau bahkan melakukan tindakan kriminal apa pun.

Toh apa yang terjadi di dunia virtual, bisa dikondisikan supaya tidak mempengaruhi di dunia nyata. Tidak membahayakan manusia lainnya ataupun lingkungan.

Apa ketakutan terbesar penulis tentang NeuraLink?

Sama seperti khayalan tergila tadi, kalau teknologi NeuraLink bisa sampai sedemikian majunya sampai otak manusia tidak bisa membedakan lagi antara realita dan simulai.

In the hand of one crazy tyrant, that'll be pretty scary.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun