Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Konsep Dasar Pendidikan Holistik Berbasis Lingkungan bagi Anak Usia Dini

5 Januari 2023   18:07 Diperbarui: 7 Januari 2023   07:00 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : pembuatan potray dari sisa anorganik |Dokumentasi pribadi Hana Marita Sofianti

Dalam penerapannya secara sederhana, satuan pendidikan memanfaatkan lingkungan yang ada yaitu di sekolah dengan mengembangkan pembelajaran yang ramah otak dan ramah kantong, ups! maaf.... maksudnya minim pembiayaan dengan cara misalnya: memanfaatkan sisa anorganik atau sampah yang bisa di daur ulang seperti plastik, bekas kotak susu bekal anak ke sekolah yang tidak bisa kita hindari, selain itu sebagai upaya untuk menjaga lingkungan.

"Jadi, konsep dasar pendidikan holistik berbasis lingkungan bagi anak usia dini adalah sebuah pola pikir, paradigma, dan mindset dalam penerapan pembelajaran di satuan pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya lingkungan yang ada di sekitar dan mudah didapatkan sebagai bahan APE sesuai dengan tujuan nasional pendidikan dan falsafah pendidikan dan sejalan dengan implementasi kurikulum merdeka yang digaungkan oleh kemendikbud ristek saat ini".

Di mana setiap stakeholder pendidikan/warga sekolah, khususnya guru atau pendidik harus memiliki wawasan luas, memiliki cara pandang dan mulai memperbaiki pola didik dan pola asuh yang sudah tidak sama lagi kondisi zamannya seperti dulu, namun tetap tidak melepaskan keagungan leluhur budaya, tradisi, norma dan adab kita sebagai manusia.

Mendidik manusia seutuhnya dimulai dari jenjang anak usia dini (0-6 tahun) adalah langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa untuk menyiapkan generasi emas tahun 2045 mendatang, tentunya dengan memperhatikan pendidik dan tenaga kependidikannya juga dengan cara mensejahterakan nya.

Karena amanah ini sudah ada, beribu dan beratus-ratus tahun lamanya untuk dijaga demi keberlangsungan hidup manusia secara utuh dan menyeluruh.

Jika bukan tugas kita, siapa lagi?

Hana Marita Sofianti

Purwakarta, 05 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun