Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Konsep Dasar Pendidikan Holistik Berbasis Lingkungan bagi Anak Usia Dini

5 Januari 2023   18:07 Diperbarui: 7 Januari 2023   07:00 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : pembuatan potray dari sisa anorganik |Dokumentasi pribadi Hana Marita Sofianti

Society 4.0 ditandai dengan manusia mulai mengenal teknologi komputer hingga internet, pada tahap ini manusia sudah mulai berada pada tahap revolusi industri 2.0 dan 3.0.

Society 5.0 VS Revolusi Industri 4.0

Saat ini di mana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri, internet tidak hanya digunakan sekadar untuk berbagi informasi melainkan sebagai kebutuhan untuk menjalankan komponen utama manusia yang mampu menciptakan sesuatu nilai yang baru melalui perkembangan IPTEK supaya dapat meminimalisir adanya tiga kesenjangan menurut Prof. Otto Scharmer (Kesenjangan Ekologis, Sosial dan Spiritual).

Pada tahap ini Society 5.0 adalah tahap Super Smart Society artinya segala sesuatu yang tujuannya adalah untuk memudahkan kehidupan manusia jangan sampai pengaruhnya jadi sebaliknya. 

Pada tahap ini misalnya, smartphone for smart people, bukan smartphone for stupid people. Artinya kita tidak bisa memungkiri bahwa kecanggihan teknologi adalah upaya manusia untuk mempermudah bukan untuk mempersulit, semua ha tersebut berdampak pada evolusi sistem pada produk budaya manusia itu sendiri.

Apa itu Evolusi Sistem?

Merupakan proses perubahan sistem pengoperasian tatanan suatu peradaban manusia atau tatanan negara dimulai dari: pemerintahan, kesehatan, pertanian, pendidikan dan lainnya.

Dalam 4 tahap Evolusi Sistem yang berpengaruh dalam dunia pendidikan yaitu sistem operasi 1.0 pada tahun 1784 yang berpusat pada input dan otoritas di mana sistem pendidikan berpusat pada guru, artinya guru adalah merupakan satu-satunya sumber untuk belajar, apa yang dipelajari guru itu tetap dan tidak berubah selama berpuluh tahun lamanya.

Ditandai dengan belum adanya pendidikan formal namun yang ada adalah pendidikan tradisional, seperti contoh belajar agama pada para wali, resi, dan lainnya, belajar satu ilmu silat di padepokan, belajar ilmu pedang atau senjata ke pandai besi.

Pada tahun 1870 sistem operasi 2.0 ditandai dengan dimulainya pendidikan formal yang berpusat pada output, seperti berdirinya sekolah yang diprakarsai oleh penjajah saat itu, yaitu SR (Sekolah Rakyat), pada tahap ini hasil outputnya bersandar pada ujian dan berproses ada hasil (fast in fast out : cepat masuk cepat keluar/belajar ala bulimia) karena tidak berdasarkan kebutuhan peserta didik.

Sistem operasi 3.0 pada tahun 1969 diawali dengan berpusat pada outcome dan pengguna, artinya pendidikan di Indonesia sudah mulai berpusat pada pembelajar dan masalah karena pada tahap ini Indonesia sudah merdeka dan pendidikan sudah mulai tersistem. Sehingga pada tahap ini bapak Tokoh Pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara menyebutkan kata 'menghamba pada murid'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun