Mohon tunggu...
Hana Atikah Irbah
Hana Atikah Irbah Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat

Blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Esensi Wujud dan Ketuhanan Menurut Ibnu Sina

16 Juni 2022   01:27 Diperbarui: 16 Juni 2022   02:01 2713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 2. Esensi yang boleh mempunyai wujud dan boleh pula tidak mempunyai wujud. Contoh, alam ini yang pada mulanya tidak ada, kemudian ada dan akhirnya akan hancur menjadi tidak ada.

 3. Esensi yang tak boleh tidak mesti mempunyai wujud. Di sini esensi tidak bisa dipisahkan dari wujud, esensi dan wujud adalah sama dan satu. Yang serupa ini disebut mesti berwujud yaitu Tuhan.

 

2. Mumkin al-Wujud

 

Esensi yang boleh mempunyai wujud dan boleh juga tidak berwujud. Dengan istilah lain, jika dia diandaikan tidak ada atau diandaikan ada maka tidak mustahil, yakni boleh ada boleh juga tidak ada. Contoh mudahnya adalah alam semesta. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam Q.S Fusslihat ayat 53 yang berbunyi:

 

سَنُرِيهِمْ ءَايَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ

 

أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدُ

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun