“Boleh duduk di sampingmu?”
Seorang gadis dengan buku di tangannya mendongakkan pandangan.Menatap seseorang yang baru saja memberikan pertanyaan untuknya.Gadis itu tak memberikan jawaban tetapi hanya memberi persetujuan dengan isyarat.Melirik kursi kosong disampingnya.
Sang penanya menaruh tas di meja lalu menarik kursi kemudian mulai mendudukinya.
“Bagaimana kabarmu? Lama tak bertemu.”
“Baik.Kau pun begitu, kan?” balas gadis itu seraya mengalihkan pandangannya dari buku.
So… tatapan matamu begitu nanar.Serasa ada desiran di dadaku.“Seperti biasa, kau selalu bisa menjawab sebelum aku menjawabnya.”Kim Jong Woon bergumam sebentar kemudian melanjutkan perkataannya. “Lalu bagaimana kabar… Kyu Hyun?”
Tangan kanan So Hwan yang hendak membuka halaman selanjutnya terhenti. Dalam beberapa saat, ia merasakan tubuhnya kaku. Setelahnya, ia menelan ludah kering saat tubuhnya merasakan reaksi yang aneh. Tubuhnya terasa panas, tetapi dalam batinnya, ia merasa lemah.
“Untuk apa kau menanyakannya padaku?Aku jelas tidak tahu jawabannya!”
“S-So...” Jong Woon menyentuh pergelangan tangan gadis itu. Berjaga-jaga jika saja ia pergi darinya begitu saja; karena pertanyaannya membuat mata gadis itu terbelalak.
“Tenang saja, aku tidak akan pergi.Aku masih ingin di sini.”So Hwan mengalihkan tangan Jong Woon dengan kasar. Teman duduk gadis itu pun kemudian membatin seraya mengeluarkan bukunya dari dalam tas.
Bagaimana memberikan perhatian yang benar padanya?Dari dulu aku selalu salah.Perhatianku selalu membuatnya tak senang. Padahal, Kyu Hyun adalah orang yang dingin. Kenapa dia begitu menyayanginya?Tidak ‘kah aku orang yang ramah dan hangat?