Namun kita tahu, klaim tentang kiamat itu semuanya tidak terjadi.
Polisi kemudian datang dan membubarkan acara tersebut karena ditakutkan akan bermuara pada tindakan kriminalitas, seperti pada kasus tragedi bunuh diri massal Guyana AS oleh Tokoh Spritual Jim Jones tahun 1978. Â
Atas kasus tersebut, PGI kemudian mengeluarkan fatwa bahwa ajaran Mangapin Sibuea adalah sesat, tidak sesui dengan ajaran Kristen yang sesunguhnya.
            KESIMPULAN
Contoh diatas adalah sedikit dari banyak sekali kasus tentang delusi, yakni meyakini sesuatu yg tidak berdasarkan pada kebenaran, lalu menyeret banyak orang kedalam kefatalan. Â
Perhatikan, orang2 begitu mudah dibui dan menut saja bahkan ketika diajak bunuh diri. Inilah damfak buruk dari doktrin. Dia akan menghapus pemikiran  sehat dari otak manusia dan menggantinya dengan doktrin2 comberan yang merusak pikiran.
Bukankah Ibnu Rusdy beberapa ratus tahun yang lalu memperingatkan: Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah sesuatu dengan kemasan agama?
Demikian halnya dengan statement ustadz Zulkifli Ali dlm ceramahnya yg dipersoalkan, juga bagian dari delusi yang tak berdasar pada fakta kebenaran.
Dia memaparkan sesuatu berdasarkan persepsi beliau terhadap hadist2, dan tentu saja persepsi adalah DELUSI atau keyakinan palsu.
Hal yg perlu diketahui bahwa kasus delusi seperti itu sudah sangat sering terjadi. Pelakunya pun dari berbagai pemeluk agama. Mereka membuat berbagai asumsi2, persepsi konyol. Tampil dengan kata2 yg meyakinkan, membentengi argumentasi dgn dalil teks Kitab Suci yang dipahami secara sempit untuk meyakinkan orang. Namun seiring waktu, semuanya berlalu dengan cerita kebohongan. Â
S A L A M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H