Ustadz Zulkifli Ali yang digelar pengikutnya Ustadz Akhir Zaman, didakwa dengan tuduhan ujaran kebencian, menyebar informasi kebohongan yang meresahkan. Sebagaimana ceramah beliau dalam vidio yang meresahkan publik.
Namun beliau menolak tuduhan itu.
Beliau berkilah bahwa statement beliau dlm ceramahnya tentang PKI dan SYIAH yg akan datang ke Jakarta pada 2018 mengobarkan perang, membunuh umat dan membuangnya kedalam laut, sesuai informasi dari Hadist. What? Â (Kompas.com 18 Januari 2018)
Saya mendengarkan ceramah beliau di vidio itu dan mengetahui bahwa beliau sesungguhnya terjebak dalam DELUSI.
Apa itu delusi?
👉Delusi sama dengan waham. Yakni keyakinan yg tidak berdasarkan pada fakta kebenaran. Dari segi medis, delusi termasuk gangguan mental. Delusi adalah keyakinan semu atau palsu. Ia terbentuk dari persepsi yg keliru. Delusi bisa juga berarti keyakinan yg menyimpang dari arus utama dari sebuah keyakinan.
👉Banyak faktor yg menyebabkan orang terjebak dalam delusi, tetapi semua faktor itu berawal pada kesalahan persepsi yg dibentuk didalam OTAK.
👉Bermula saat otak menyerap berbagai informasi dari luar melalui panca indera seperti pendengaran, penglihatan, perasaan. Informasi tersebut kemudian dikelola otak dan membentuk persepsi2 atau kesimpulan.
👉Persepsi2 yang dibentuk didalam otak tentu saja ada yg valid dan dapat dibuktikan kebenarannya. Bahkan sangat bermanfaat bagi kehidupan.
👉Tetapi ada pula persepsi yang ngawur. Yg apabila diwujudkan dalam realitas kehidupan akan menimbulkan tindakan2 konyol bahkan kefatalan.
👉 Dalam kasus ustadz Zulkifli Ali, beliau banyak membuka dalil2 hadist ekskatology atau yg berhubungan dengan akhir zaman, lalu mengghubungkan dalil2 tersebut dengan konteks kekinian. Kedua hal itu kemudian digodok dalam pikirannya dan menghasilkan persepsi baru yg ia yakini sebagai kebenaran.
👉Permasalahannya, dia sesungguhnya kurang wawasan tentang dunia science yang valid. Dan informasi2 yg beliau godok didalam otaknya  adalah informasi2 sampah, yg tidak berdasarkan pada fakta kebenaran. Hal itu nampak dari statement yang dia katakan. Mustahil memberikan pendapat yang ngawur jika dia mengelola informasi yg benar.