Mohon tunggu...
Hamnur Hanursi
Hamnur Hanursi Mohon Tunggu... -

Saya dilahirkan di sebuah dusun yang teduh nan unyu-unyu bernama Uraso. Didepan rumahku menjulang kokoh pegunungan Kambuna, mensuplai air bagi mengalirnya sungai Uraso, tempat dimana aku dan sahabatku kecil-ku riang bermain. Aku menghirup udara pertama kali di suatu subuh yang sejuk, udara yang segar masuk ke paru-paru-ku, ketika kokok ayam bersahutan menyambut datangnya cahaya pagi. Sang fajar perlahan naik, sinarnya menembus dinding rumah dan mendarat tepat diatas tubuh mungil-ku. Ayahku menyaksikan, lalu berkata NUR (CAHAYA), darisanalah aku diberi nama HAMNUR. HAM berarti daging (tubuh/manusia) NUR berarti CAHAYA. HAMNUR berarti manusia yang...? Ah, apalah arti sebuah nama...? aku hanya berharap, perbuatanku selaras dengan namaku.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Delusi Akut Ustadz Akhir Zaman

27 Januari 2018   08:19 Diperbarui: 29 Januari 2018   10:04 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kita tahu, klaim tentang kiamat itu semuanya tidak terjadi.

Polisi kemudian datang dan membubarkan acara tersebut karena ditakutkan akan bermuara pada tindakan kriminalitas, seperti pada kasus tragedi bunuh diri massal Guyana AS oleh Tokoh Spritual Jim Jones tahun 1978.  

Atas kasus tersebut, PGI kemudian mengeluarkan fatwa bahwa ajaran Mangapin Sibuea adalah sesat, tidak sesui dengan ajaran Kristen yang sesunguhnya.

                        KESIMPULAN
Contoh diatas adalah sedikit dari banyak sekali kasus tentang delusi, yakni meyakini sesuatu yg tidak berdasarkan pada kebenaran, lalu menyeret banyak orang kedalam kefatalan.  

Perhatikan, orang2 begitu mudah dibui dan menut saja bahkan ketika diajak bunuh diri. Inilah damfak buruk dari doktrin. Dia akan menghapus pemikiran  sehat dari otak manusia dan menggantinya dengan doktrin2 comberan yang merusak pikiran.

Bukankah Ibnu Rusdy beberapa ratus tahun yang lalu memperingatkan: Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah sesuatu dengan kemasan agama?

Demikian halnya dengan statement ustadz Zulkifli Ali dlm ceramahnya yg dipersoalkan, juga bagian dari delusi yang tak berdasar pada fakta kebenaran.

Dia memaparkan sesuatu berdasarkan persepsi beliau terhadap hadist2, dan tentu saja persepsi adalah DELUSI atau keyakinan palsu.

Hal yg perlu diketahui bahwa kasus delusi seperti itu sudah sangat sering terjadi. Pelakunya pun dari berbagai pemeluk agama. Mereka membuat berbagai asumsi2, persepsi konyol. Tampil dengan kata2 yg meyakinkan, membentengi argumentasi dgn dalil teks Kitab Suci yang dipahami secara sempit untuk meyakinkan orang. Namun seiring waktu, semuanya berlalu dengan cerita kebohongan.  

S A L A M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun