Mohon tunggu...
BAIQ HAMIDATUL ROBIAH
BAIQ HAMIDATUL ROBIAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Memiliki minat yang besar dibidang pendidikan dan pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peran Pendidik sebagai Fasilitator Pembelajaran

15 Agustus 2024   10:15 Diperbarui: 15 Agustus 2024   10:23 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata fasilitator dan fasilitasi berasal dari bahasa Perancis yaitu facile  dan facilis yang berasal dari bahasa Latin yang berarti mudah. Lebih lanjut kata fasilitasi diturunkan dari bahasa Inggris yaitu to facilitate yang merupakan kata kerja (verb) sehingga apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bermakna membuat suatu tindakan (aksi) atau proses menjadi lebih mudah. 

Pendidik sebagai fasilitator pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam memfasilitasi atau memudahkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas daring maupun luring. Sebelum membahas lebih lanjut terkait fungsi dan peran guru sebagai fasilitator secara mendalam penting bagi kita untuk memahami dua hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pendidik seperti yang akan dijelaskan berikut ini. 

Agar dapat memfasilitasi pembelajaran secara efektif, pendidik harus memiliki Prinsip dan Sikap sebagai fasilitator.  Prinsip dalam fasilitasi adalah memberdayakan semua peserta didik mulai dari individu maupun kelompok sehingga kita dapat mengambil dan memanfaatkan peran dan tanggungjawab  kita terhadap tujuan belajar peserta didik. Penerapan prinsip ini jika dilakukan di dalam kelas maka akan dapat dilihat, didengar dan dirasakan bahwa peserta didik menunjukkan kepedulian dengan saling memperhatikan satu sama lain, menunjukkan minat bersama, saling mempercayai dan menghormati serta terbuka antar sesama peserta didik, bersama - sama maju untuk pemahaman yang lebih mendalam atau komprehensif, dan dominan berkontribusi penting dalam proses pembelajaran. Penting untuk diingat bahwa, untuk menjalankan prinsip memberdayakan semua peserta didik kita maka dibutuhkan dialog yang juga memberdayakan peserta didik. 

Berkaitan dengan sikap pendidik sebagai fasilitator, sering diibaratkan sebagai pemandu (tour guide), karena pengibaratan itulah fasilitator yang baik akan memandu (guiding) proses fasilitasi pembelajaran di kelas. Ada sembilan sikap seorang fasilitator sebagai berikut:

  1. Kesadaran Diri 

Pendidik harus menyadari bahwa dirinya perlu hadir sepenuhnya mendampingi peserta didik dalam pembelajaran. Kehadiran pendidik dalam kegiatan pembelajaran memegang peranan penting terhadap proses dan penentuan hasil pembelajaran. Tingkat absensi guru di sekolah cenderung menurunkan kinerja guru dan peserta didik. Sebaliknya apabila tingkat kehadiran guru utuh maka akan dapat meningkatkan kinerja yang baik dan positif.

2. Demokratis

Sikap demokratis diperlukan oleh pendidik agar dapat menghargai dan menghormati keberagaman dan menjalin hubungan yang positif. 

3. Sistematis

Membuat proses pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan terukur.

4. Observatif

Melihat, memperhatikan dan memetakan kebutuhan peserta didik (individu dan kelompok) dengan jelas.

5. Obyektif

Pendidik bersikap netral (tidak memihak) dan dengan sejelas - jelasnya berbagi pengamatan terhadap peserta didik.

6. Empati

Pendidik menjadi lebih reflektif dan memahami situasi yang dihadapi oleh peserta didik. Menunjukkan rasa empati kepada seluruh peserta didik.

7. Percaya Diri

Guru memiliki rasa percaya diri (self confident) dengan memampukan diri, mempunyai semangat serta motivasi.

8. Berpikiran Terbuka

Dalam keadaan apapun seorang guru memiliki kesiapan untuk beradaptasi dan percaya bahwa peserta didik memiliki sumber daya dalam dirinya.

9. Fokus

Berkonsentrasi dalam memfasilitasi peserta didik

Keterampilan Seorang Fasilitator

Ada empat keterampilan yang harus dikuasai dan dimiliki oleh pendidik yang turut berperan sebagai fasilitator.

  1. Menyimak

Keterampilan menyimak yaitu mendengarkan dengan fokus dan cermat. Siapa yang didengarkan? Tentu saja peserta didik, keterampilan ini diperlukan agar peserta didik merasa lebih didengarkan dan dipahami oleh gurunya.

2. Bertanya

Keterampilan bertanya merupakan tindak lanjut dari keterampilan menyimak dimana keterampilan ini muncul dari hasil menyimak.

3. Mengkonfimasi

Konfirmasi dimaksudkan agar pendidik bisa menangkap pemikiran dari peserta didik dengan sejelas - jelasnya.

4. Refleksi

Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik untuk merefleksikan proses pembelajaran yaitu apa yang sudah baik, apa yang perlu ditingkatkan dan lain - lain.

Fungsi dan Peran Guru Sebagai Fasilitator Pembelajaran 

Di dalam dunia pendidikan, pendidik memiliki peranan yang sangat penting dalam menggali serta memaksimalkan potensi, meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik sehingga peran sebagai fasilitator dituntut untuk harus dimaksimalkan. 

Berikut ini adalah jabaran peran dan fungsi guru sebagai fasilitator pembelajaran. 

  1. Pendidik Sebagai Coach Peserta Didik

Tentunya kita tidak asing dengan istilah coaching dalam dunia pendidikan. Coaching merupakan suatu kebutuhan mendalam dimana seorang pendidik (coach) berupaya untuk membantu peserta didik (coachee) tidak hanya dalam memberikan informasi tetapi juga membina dan membimbing peserta didik dalam perjalanan perkembangannya. Seorang pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan coaching karena beberapa alasan berikut ini: 

a. setiap coachee memiliki kebutuhan belajar yang berbeda sehingga dengan memiliki kemampuan coaching, pendidik dapat beradaptasi terhadap kebutuhan individual peserta didik dengan lebih tepat dan efektif. 

b. dapat membangun dan mengembangkan koneksi atau hubunngan yang kuat antara coach dan coachee sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman untuk berbagi dan belajar.

c. memberdayakan peserta didik untuk meraih kesuksesan dibidang akademis dan non akademis dimana hal ini melibatkan pengembangan kemampuan atau keterampilan hidup yang dibutuhkan di dunia nyata.

2. Pendidik Berperan Mendorong Keterlibatan Aktif Peserta Didik

Sebagai fasilitator, pendidik dituntut untuk mendorong keterlibatan aktif siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student centered learning). Contohnya seperti kerja tim, pembelajaran proyek berbasis masalah (problem based learning), dan diskusi kelompok (focus group discussion) dan lain sebagainya. 

3. Pendidik Memanfaatkan Fasilitas Teknologi / IT

Dengan memanfaatkan fasilitas teknologi pendidikan seperti komputer, laptop chromebook, tablet, perangkat lunak pembelajaran dan platform pembelajaran online maka guru dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Unduk mendukung percepatan siswa dalam memahami pembelajaran, guru dapat mengintegrasikan teknologi dalam aktivitas  pembelajaran, menyediakan akses ke pembelajaran digital, dan menggunakan tools kreatif seperti video, presentasi multimedia interaktif dan lain - lain.

Faktor Penghambat Peran Guru Sebagai Fasilitator Pembelajaran

  1. Kurangnya Pengalaman Sebagai Fasilitator

Dikarenakan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang tidak mudah dan minimnya pengalaman, maka seringkali guru masih menjalankan peran lamanya yang seringkali mendominasi kelas, kurang memberi kesempatan dan peluang peserta didik dalam menyampaikan pendapat serta tanggapan, seringkali memihak beberapa murid dan mengkritik peserta didik sehingga menyebabkan suasana pembelajaran terasa kaku dan menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa.  

2. Kurangnya Wawasan Terhadap Teori Guru Sebagai Fasilitator

Kurangnya wawasan dan informasi mengenai tugas dan fungsi guru sebagai fasilitator dapat menurunkan kinerja dan performa guru dalam mengaplikasikan teori guru sebagai fasilitator. Hal ini tampak dari terlihatnya kekakuan, kekurangan kepercayaan diri dan perasaan buntu ketika memfasilitasi peserta didik di kelas. 

3. Fasilitas Sekolah Yang Kurang Memadai

Pembelajaran yang ditunjang oleh fasilitas sekolah yang memadai dapat meningkatkan mutu pendidikan utamanya dalam membantu proses - belajar menjadi lebih mudah dan maju. Namun, ba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun