Bayi yang senang menjelajah dan ingin dilepas, tetapi masih memiliki rasa takut ditinggal oleh orang tua atau pengasuhnya, bila didapati gelagat orang tua atau pengasuh akan beranjak ke suatu tempat, bayi melakukan clingy atau menempak (ndusel-jawa), sebagai bentuk ketakutan ditinggal pergi.
Atas dua hal di atas, maka orang tua atau pengasuh harus memberikan keleluasaan pergerakan bayi, namun tetap dalam pengawasan yang tiada henti, karena pergerakan bayi tidak bisa ditebak arahnya.
Bila orang tua atau pengasuh hendak melakukan suatu aktivitas lain, pastikan sudah ada yang mendampingi dan katakan kepada sang bayi misal mama atau papa akan ke kamar kecil dan lainnya. Pernyataan orang tua sangat penting untuk memahamkan kepada bayi bahwa orang tua juga perlu melakukan aktivitas dan akan mebali mendampingi bayi ketika semuanya sudah selesai.
CARA PENGASUHAN
Selain menjaga kesehatan fisik dengan memperhatikan berat badan dan panjang badan serta pemberian asupan gizi, yakinkan bayi mendapatkan rasa aman bersama orang tua atau pengasuh.
Untuk mengukur rasa aman dan nyaman, lalukan pembicaraan atau percakapan maka bayi akan merespon dengan baik dan biasnya menirukan dan tertama ketika mendapati sesuatu yang menyenangkan.
Siapkan mainan yang memiliki bentuk, lalu bisa dibongkar dan dipasang lagi. Boneka juga mulai disuakai oleh bayi, sebagai bentuk ekspresi diri, bayi menganggap boneka seperti dirinya.
Berikan kepada bayi bugu bergambar, atau tikar bergambar dan lainnya yang merangsang bayi untuk merespon dengan cepat, bayi akan meraih dan menepuk atau meremas benda yang menarik perhatiannya.
Biarkan bayi makan atau minum sendiri, karena bayi sudah bisa memegang gelas atau menggunakan sedotan. Di sini bayi akan belajar untuk mengukur kebutuhannya dan mendapatkan kepuasan ketika makan dan minumnya dilakukan sendiri. Beri biskuit atau makanan ringan yang aman dan mudah dipegang bayi.
Jangan lupa bahwa bayi juga tertarik dengan bunyi-bunyi aneh, karenanya kenalkan dengan mainan yang bisa berbunyi atau ada nyanyiannya, kenalkan bayi dengan binatang-binatang yang ada di sekitar, agar kecerdasan naturalnya terbangun.
Disiplin mulai diajarkan dengan cara merapikan mainannya, tujuan dari merapikan mainan adalah meletakkan mainan pada tempatnya sehingga mempertajam bayi untuk mengingat rute dan posisi mainan, hal ini akan memudahkan pengasuhan dan bisa membuat bayi langsung menjelajah ketiak berada di ruang yang disediakan.