Bagian metode kualitatif lainnya adalah metode studi kasus (case study). Metode ini bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Studi kasus dapat digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga maupun individu. Alat-alat yang digunakan oleh metode studi kasus seperti wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan (questionaires), daftar pertanyaan (schedules), teknik pengamat yang terlibat (participant observer technique).
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala-skala, indeks, tabel, dan formula-formula yang semuanya menggunakan ilmu pasti atau matematika. Jenis metode yang termasuk ke dalam metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara sistematis.
Selain metode-metode di atas, terdapat metodeinduktifyang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum. Ada juga metodededuktif, yaitu yang memulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus. Lalu, ada metoderasionalistisyang mengutamakan pemikiran dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah sosial.
Akhirnya, sosiologi juga sering menggunakan metode fungsionalisme. Metode fungsionalisme bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini berprinsip bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal-balik yang saling memengaruhi dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri terhadap masyarakat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H