e. sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja;
f. demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan;
g. dan sosiologi estetika.
Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat memerlukan sdolidaritas. Ia membedakan antara dua tipe utama solidaritas: solidaritas mekanik, dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan suatu tipe solidaritas yang didasarkan atas persamaan. Menurut Durkheim solidaritas mekanik dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana (ia menamakannya masyarakat "segmental"). Pada masyarakat seperti ini belum terdapat pembagian kerja yang berarti, apa yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat biasanya dapat dilakukan pula oleh orang lain. Dengan demikian tidak terdapat kesalingtergantungan antara kelompok berbeda.
Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat semakin berkembang sehingga solidaritas mekanik berubah menjadi solidaritas organik. Pada masyarakat seperti ini masing-masing anggota masyarakat tidak lagi dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri melainkan adanya kesalingtergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain. Solidaritas organik merupakan suatu system terpadu yang terdiri dari bagian yang saling tergantung seperti bagian suatu organisme biologi. Sedangkan solidaritas mekanik didasarkan pada hati nurani kolektif, maka solidaritas organik didasarkan pada hukum dan akal.
5. Max Weber (1864-1920)
Max Weber, seorang ilmuwan Jerman, dikenal memiliki kontribusi penting dalam hal pemikiran-pemikirannya dalam disiplin sosiologi. Salah satunya adalah kajian Weber mengenai konsep dasar sosiologi. Sosiologi, menurut Weber, adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial.
Tindakan sosial, menurut Weber, adalah suatu tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Tindakan sosial terbagi atas empat tipe atau kategori. Pertama,tindakan rasional instrumental yaitu tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai. Kedua, tindakan rasional berorientasi nilai adalah tindakan rasional yang memperhitungkan manfaatnya, tetapi tujuan yang hendak dicapai tidak terlalu diperhitungkan. Ketiga, tindakan tradisional adalah tindakan yang dilakukan hanya karena kebiasaan atau tradisi yang berlangsung turun-temurun. Keempat, tindakan afektif yaitu tindakan yang sebagian besar dikuasai oleh perasaan atau emosi tanpa pertimbangan-pertimbangan akal.
Salah satu karya terkenal Weber lainnya adalah bukuThe Protestan Ethic and Spirit of Capitalism(Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme). Dalam buku ini ia mengemukakan tesisnya bahwa terdapat kaitan antara Etika Protestan dan munculnya Kapitalisme di Eropa Barat. Menurut Weber, muncul dan berkembangnya kapitalisme di Eropa Barat berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan Sekte Kalvinisme dalam agama Protestan.
G. Metode-metode dalam SosiologiÂ
Dalam sosiologi dikenal berbagai cara atau metode untuk mempelajari gejala sosial. Pada dasarnya terdapat dua jenis cara kerja atau metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sulit diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut nyata ada di masyarakat. Di dalam metode kualitatif terdapat metode historis dan metode komparatif. Metode historis menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lalu untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.