Biarkan lawan bicara ngoceh sampai capek.Â
3. Saat lawan bicara berhenti ngomong, sudahi perbincangan
Ketika lawan bicara berhenti ngomong, saat itulah waktu yang tepat untuk melancarkan counter attack, serangan balik, dengan menyudahi perbincangan, dan segera mohon diri, pamit pulang.
Tentu saja, momen lawan bicara berhenti berbicara adalah saat yang tidak bisa ditebak kapan terjadinya, mengingat lidah tak bertulang sang lawan bicara.Â
Oleh karena itu, butuh kejelian dan kecermatan menunggu waktu yang tepat dan sesuai. Pastikan, permohonan undur diri dari pertemuan tidak dilakukan dengan terburu-buru. Tetap menunjukkan sikap hormat pada lawan bicara. Jangan sampai lawan bicara merasa tersinggung karena pengunduran diri terkesan "memutus" perkataannya yang belum tuntas.
Jangan mengumbar cerita kesuksesan kita
Pada akhirnya, kita memang bisa belajar dari setiap cerita kesuksesan orang lain, dan kita juga punya cerita kesuksesan tersendiri yang kemungkinan bisa menginspirasi insan yang lain.
Namun perlu diingat kalau orang lain belum tentu tertarik mendengarkan cerita kesuksesan kita, apalagi kalau disampaikan secara lisan di waktu malam. Faktor lelah setelah bekerja seharian bisa menurunkan antusiasme dalam mendengarkan. Jadi, lihat faktor kondisi lawan bicara, apakah dia dalam keadaan lelah; atau ada masalah pribadi yang melanda atau tidak.
Begitu juga sebagai pendengar. Tetap jaga etika dan tidak terpancing emosi ketika melihat lawan bicara mengumbar cerita kesuksesannya melebihi takaran. Hargai dan tetap melihat peluang kapan bisa mengakhiri pertemuan.
Karena dimana ada pertemuan, ada juga perpisahan sesudahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI