Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merenungkan Keluh Kesah Orang Susah

9 Januari 2025   11:27 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang Susah (Sumber: FREEPIK via Kompas.com)

Ketiadaan duit menjadikan hidup susah tak terperikan. 

Apakah susah jadi orang susah? Tak perlu dijawab. Kamu sudah tahu jawabannya.

Apa yang harus dilakukan?

Lalu apa yang harus dilakukan untuk menghapus stigma "susah" dalam diri?

Tak lain dan tak bukan, harus berdaya upaya, memikirkan bagaimana untuk bisa mandiri, bukan hanya secara finansial namun juga secara kemandirian dalam melakukan segala sesuatu.

Menurut saya, ada 3 (tiga) langkah yang Yudha perlu lakukan. Bukan hanya untuk Yudha, tapi juga untuk siapa saja yang mengalami perlakuan serupa dalam kehidupan, supaya "susah" lenyap dari diri. 

Tiga langkah tersebut adalah: 

1. Pelajari High paid skill

Sekarang bisa dikatakan tidak ada hambatan atau halangan untuk mempelajari apa saja. Internet memudahkan, mendobrak keterbatasan akan ruang dan waktu. Setiap warga punya kesempatan yang sama untuk berkembang dan menjadi pribadi unggul di masa depan.

Sayangnya, kebanyakan warga +62 masih menghabiskan waktu berselancar di dunia maya dengan menyibukkan diri, melakukan hal-hal yang kurang memberikan sumbangsih bagi pengembangan diri.

Bermain gim daring; menonton film-film high definition (HD) di aplikasi video streaming seperti Netflix, Disney+ Hotstar, Prime Video, dan lain-lain; kepo-in beranda medsos mantan atau sekadar menghabiskan waktu dengan menggulir laman medsos tanpa tujuan; dan lain sebagainya.

Memanfaatkan gawai dan internet hanya sebatas untuk hiburan semata. Anda bisa melihatnya dengan blak-blakan dan terang-terangan dari orang-orang yang berada di sekitar Anda. Jika ada sepuluh orang di sekitar Anda, lihat saja, apakah mereka memanfaatkan gawai dan internet untuk tujuan produktif?

Saya yakin, kebanyakan akan menggunakan dua fasilitas tersebut hanya untuk entertainment. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun