Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Undangan Fisik Versus Digital, Plus Minus dan Keputusan Akhir

6 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 7 Desember 2024   08:30 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi undangan pernikahan. (Sumber: Unsplash via Kompas.com)

Sekali lagi, ini murni pendapat saya mengenai kelebihan undangan fisik. Tentu saja, setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda.

Menurut saya, ada 3 (tiga) kelebihan dari undangan fisik.

1. Lebih personal

Yah, entah pendapat orang lain, kalau saya, melihat undangan fisik, lebih bersifat personal, pribadi atau perseorangan. Tentu saja, sangat berbeda dengan menggunakan undangan digital lewat WAG atau medsos yang bersifat kolektif.

Saya sudah termasuk sering melihat undangan resepsi nikah digital yang disebarkan oleh teman-teman, entah itu teman sewaktu masih bersekolah di SMP, SMA, atau bahkan dari teman-teman guru sewaktu saya masih mengajar di SD-SD terdahulu.

Terkadang saya agak ragu untuk datang menimbang saya tidak dekat dengan yang mengundang. Dengan begitu, seandainya saya datang ke resepsi nikah anak mereka, apakah mereka masih mengenal saya? Saya meragukan itu.

Berbeda seandainya mendapat undangan fisik dengan nama saya tertera di depan amplop undangan resepsi. Tentu saja, sang pengundang memang menginginkan saya hadir ke resepsi nikah anaknya, karena jelas-jelas dia sudah bersusah payah menulis atau mengetik nama saya di depan amplop undangan resepsi.

2. Lebih berkesan menghormati yang diundang

Tentu saja, mengundang seseorang lewat undangan fisik secara resmi lebih terkesan menghormati seseorang tersebut. 

Bayangkan, kurir atau malah sanak keluarga yang menikah yang mengantarkan secara spesial, secara khusus ke rumah kita. Kita diperlakukan seperti orang yang terhormat dan mereka menginginkan kehadiran kita dalam resepsi nikah untuk memberikan doa restu.

Dan ada kedekatan yang lebih intim dari sekadar mengirimkan undangan lewat WA, menelepon langsung (meskipun itu juga terkesan menghormati, tapi berbeda dari memberikan undangan fisik), lewat media sosial atau undangan digital.

3. Bersifat resmi dan formal

Pernikahan tentu saja bukan acara sembarangan. Ada nuansa keagungan di sana. Dan juga ada doa yang dipanjatkan supaya bahtera rumah tangga tetap langgeng sampai maut memisahkan.

Otomatis, resepsi nikah juga menjadi pesta yang menandakan kedua mempelai memasuki kehidupan yang baru. Kesan resmi dan formal tentu saja jadi hilang kalau menggunakan undangan lewat WAG. Ini tentu saja murni opini saya. Mungkin Anda tidak sependapat, tapi menurut saya, etika adat ketimuran masih "mengagungkan" undangan fisik resepsi nikah karena bersifat resmi dan formal.

Kekurangan Undangan Fisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun