Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kapan Pemerintah Menghargai Waktu Warganya?

22 Oktober 2024   14:06 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:14 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya terpaksa harus tetap menunggu di luar, karena saya tidak mengurus apa-apa di BPJS Ketenagakerjaan. Hanya menemani L. 

Saya mengira, paling lambat 30 menit menunggu. Ternyata saya salah. 

Customer Service (CS) memanggil L pada jam 12.00 WITA (L mengirim gambar nomor antrean baru ke saya lewat WA, sehingga saya bisa memantau pergerakan antrean lewat pengeras suara). 

Tunggu punya tunggu, L memanggil saya di "ruang tunggu" khusus di luar gedung pada pukul 12.20 WITA.

Saya hanya berpikir wow dengan pelayanan di negeri +62 ini.

Empat jam lebih masa penantian.

Apakah negara maju ada yang memperlakukan warganya seperti ini?

Masukan buat BPJS Ketenagakerjaan

Sebenarnya, bisa dikatakan hampir semua instansi pemerintah lelet di negeri +62 ini. Masukan berikut saya khususkan untuk BPJS Ketenagakerjaan, tapi sebenarnya juga relevan dengan instansi pemerintah yang lain.

Dalam hal ini, saya membatasi masukan ke dalam 5 (lima) masukan saja.

1. Menyediakan cabang pelayanan di berbagai kelurahan dan kecamatan

Melihat kondisi padatnya warga mengurus perihal BPJS Ketenagakerjaan, saya jadi teringat saat doeloe mengurus KTP di Disdukcapil.

Waktu itu ada banyak sekali warga Samarinda dari berbagai kecamatan yang tumplek blek ke Disdukcapil dengan berbagai keperluan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun