"Lho, kenapa belum posting di marketplace?" tanya R di grup perpesanan singkat.
Saya merasa aneh dengan pertanyaan R. Apakah R lupa dengan kurikulum yang dia buat terdahulu? Mungkin saja begitu.
Namun sejak saat itu, saya tidak mempunyai rasa hormat pada R. Bagi saya, R hanya memanfaatkan "kepolosan" warganet akan bisnis online. Klaim suksesnya hanya sepihak saja. Apakah benar R sukses seperti yang dia katakan?
Saya meragukan itu.
Perubahan ketiga, keanggotaan yang tidak lagi "selamanya". Ingkar janji. Begitulah kira-kira kalau kita menggunakan istilah untuk perubahan ketiga ini.
Waktu pertama kali launching, R sudah jelas-jelas mengatakan bahwa keanggotaan dalam kelas online yang dia dirikan berlaku seumur hidup, sehingga anggota, member, hanya membayar sekali saja.
Ternyata, cuma dalam waktu sekitar dua tahun, R berubah pikiran. "Menimbang website harus ada maintenance, maka perlu ada registrasi anggota setiap tahun," kata R.
Tentu saja, kebanyakan anggota kecewa dengan kebijakan baru ini. Mudahnya R lupa akan janjinya sendiri.
Banyak anggota yang keluar. Itu asumsi saya karena membaca banyak komentar dari anggota-anggota yang kecewa dan mengatakan bahwa mereka akan keluar dari kelas online R.
Setelah perubahan ketiga, saya mantap dengan pilihan keluar dari kelas online R. Di antara tiga perubahan, perubahan ketiga memang yang paling menohok. Seandainya R menyampaikan dengan baik dan sopan, mungkin para anggota bisa memahami. Sebaliknya, R malah mengeluh tentang mahalnya maintenance website dan kewajiban para anggota yang harus membayar iuran keanggotaan setiap tahun.
Sempat vakum dari bisnis online karena kesibukan mengajar, yang terbaru saat ini, saya "come back" dengan mengikuti e-course. Bukan hanya satu, tapi beberapa, dan dari insan yang sama, sebut saja Ali.